Suatu awal yang baik ataukah suatu keberuntungan setelah beberapa lama diri ini tidak menulis di blog Kompasiana. Ada sesuatu yang memanggil untuk kembali merangkai kata dan memainkan jemari menari di atas papan berbentuk kotak-kotak. Ada simbol abjad yang berderet dan apabila ditekan tombol mungil ini menampilkan rangkaian kalimat di layar monitor. Begitulah kisah seorang yang ingin kembali menulis.
Sebagai Guru PAUD tentunya dinamika kelas setiap harinya bisa menjadi sebuah bahan untuk tulisan. Ya, keceriaan wajah-wajah polos dengan segala pribadi unik membuat Guru PAUD wajahnya nampak lebih muda dari usianya. Eee...apakah sudah ada penelitian tentang Dampak wajah awet muda pada Guru PAUD? Apa hanya sekadar penghibur penolakan diri pada usia yang bertambah setiap tahunnya dan keterbatasan mulai berkurangnya kelincahan saat beraktivitas dengan pemilik tubuh-tubuh mungil yang energik bak baterai dengan jutaan voltasenya?
Mengawali segala kegiatan rutinitas harian apalagi di suatu hari yang memiliki istilah keren "Monday Morning" bagi orang lain mungkin akan menjadi sebuah hari yang biasa. Bagi diri ini menjadi seorang Guru PAUD di hari Senin adalah menyiapkan energi ekstra. Mengapa demikian?
Kegiatan belajar di PAUD pada umumnya dimulai dari hari Senin hingga hari Jumat. Ada juga lembaga lain yang jam kegiatan belajarnya hingga hari Sabtu. Otomatis hari liburnya bervariasi ada yang Sabtu dan Minggu. Ada juga yang hanya hari Minggu saja liburnya. Nah, selama hari libur anak PAUD berada di tengah keluarga dan melakukan aktivitas bersama mengisi liburan dengan bepergian, bertamasya atau sekadar kumpul-kumpul keluarga. Intinya di hari libur mereka berada diantara orang-orang terkasih.
Bagi yang berlibur dengan bertamasya atau melakukan kegiatan fisik lainnya tentunya berdampak pada kondisi fisik anak. Anak PAUD yang mayoritas rentang usianya 4 hingga 5 tahun ini tentunya akan sedikit mengalami kelelahan fisik akibat berliburnya yang mengeluarkan energi ekstra. Apakah jalan-jalan di obyek hiburan atau pun jalan-jalan di sebuah tempat lainnya. Aktivitas fisik di luar ruangan yang mengakibatkan energinya terkuras tak sengaja itu di hari libur pada akhirnya akan memiliki dampak yang beraneka.
Senin penuh drama pun akan terlihat pada wajah imut yang nampak tanpa beban ke sekolah selalu berwajah ceria dengan sesekali senyum manja dengan celotehannya tetiba berubah seketika. Seperti hari-hari sebelumnya sebagai Guru PAUD menyapa kehadiran tubuh-tubuh mungil yang energik mengawali hari Senin pagi yang cerah. Ada yang ceria dan membalas sapaan dengan versi mereka. Drama pun baru saja akan muncul. Eeeeennngg...iiiiinggg...eeeennnggg..
Sesi drama babak pertama dimulai. Tidak seperti biasanya pemilik wajah imut yang selalu ramah dan ceriwis itu tetiba masuk ke dalam ruang kelas dengan wajah lesu. Setelah meletakkan tasnya, tetiba saja spontan wajah imut lucunya sudah menempel di atas meja. Sebagai Guru berusaha menyapanya karena tidak biasanya pemilik tutur ceriwis ini datang tanpa keceriaannya. "Aku ngantuk, Bu!". Ooooo..pantas aja berubah? Dengan berderai air mata dan posisi duduk berdekatan, akhirnya pemilik wajah manis itu berkisah tentang drama pagi. "Kemarin aku jalan-jalan dan tadi belum sarapan!". Tangisnya pun pecah kembali. "Baiklah..coba dilihat apa isi bekal mu cantik?". Akhirnya wajah imut itu pun melahap bekalnya dengan semangat dan hilang seketika air mata yang tadi sempat meninggalkan jejak di atas meja.
Drama babak berikutnya terlihat pemilik wajah kalem dan santun dalam bertutur sedang berargumen dengan Ayahnya. "Hai anak cantik, ada apa kok tarik-tarik tangan Ayah?". Diri ini baru saja menenangkan anak yang kecapekan masih mengantuk dengan memberikan penguatan untuk makan bekalnya efek belum sarapan pagi dari rumah. Akhirnya kembali menenangkan pemilik wajah kalem dan santun untuk bisa lepas dari genggaman tangan Ayahnya.
Senin penuh drama babak berikutnya terlihat seorang anak lelaki mungil didorong-dorong dengan Mamanya untuk masuk ke kelas. "Eeeehh.. kenapa, ya? Kan belum bunyi bel sekolahnya.." Usut punya usut hasil investigasi pagi dapat disimpulkan jika pemilik wajah dengan mata yang selalu berbinar dan cekatan selalu unggul di kelas ternyata sedang galau. Setelah Mamanya menjelaskan permasalahannya dan sebagai Guru paham akan kondisinya drama itu pun berakhir dengan kembalinya senyuman wajah Sang Cekatan.
Masih ada Senin penuh drama lainnya yang jika dituliskan akan menjadi lembaran kisah panjang di hari Senin penuh drama. Inti dari topik kali ini keceriaan di wajah anak-anak akan berubah seketika manakala mereka liburan dan efeknya baru terasa di Senin pagi. Begitu pun dengan bu Gurunya. Masa liburan 2 hari berkutat dengan rutinitas domestik berpacu dengan setumpuk pekerjaan sambilan sebagai Guru, bukan Guru biasa. Guru merangkap tugas tambahan Operator Sekolah membuat waktu yang 24 jam sehari sepertinya tidak bisa bertambah perpanjangan waktunya untuk menyicil tugas-tugas tambahan sebagai Operator Sekolah. Selamat datang hari Senin. Selamat berjumpa dengan Senin penuh drama yang apabila ingin dituangkan "Yuk, teman-teman kita tepuk Ekspresi!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H