Pemerintah sedang gencar-gencarnya memberikan seruan pada seluruh Guru dari jenjang PAUD hingga jenjang Perguruan Tinggi untuk mengaktifkan akun belajar.id nya masing-masing. Belum banyak Guru yang mengaktifkan akun belajar.id nya dengan berbagai alasan. Salah satunya karena Guru belum sepenuhnya memahami apa itu platform Merdeka Mengajar.
Mengutip dari laman resmi Merdeka Mengajar dapat disimpulkan bahwa Platform Merdeka Mengajar adalah platform teknologi yang disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya. Bimtek mengenai Platform Merdeka Mengajar khususnya bagi Guru PAUD di wilayah domisili kami belum begitu banyak dikupas tuntas.
Memang apabila ada sebuah kebijakan baru pasti akan ada sosialisasi terlebih dahulu. Waktu untuk melakukan sosialisasi sebuah kebijakan baru terutama dalam hal kebijakan Kurikulum tentunya akan panjang karena akan dilihat efektivitas dari sebuah perubahan Kurikulum yang diterapkan.
Teringat pada masa dimana Guru harus melakukan "Login Pada mu", Guru harus memiliki akun dengan memasukkan pasword terlebih dahulu dan baru bisa mengakses "Login Pada mu". Pada masa itu Guru PAUD yang tidak memiliki laptop bisa menggunakan jasa rental komputer untuk diminta bantuannya melakukan input data.
Maka jasa rental warnet saat itu banyak dikunjungi oleh Guru-Guru PAUD yang belum semuanya mengerti bagaimana menggunakan laptop atau komputer untuk mengakses apa saja yang ada pada "Login Pada mu". Perlu waktu dan kesabaran Guru untuk bisa memaksimalkan sistem berbasis data digital.
Kini setelah adanya perubahan Kurikulum Merdeka maka muncul lah sebuah Platform Merdeka Mengajar. Lalu apakah Guru PAUD antusias dengan program baru Platform Merdeka Mengajar yang sedang menjadi perbincangan hangat?
Platform Merdeka Mengajar dibangun untuk menunjang penerapan Kurikulum Merdeka. Tidak semua Guru PAUD paham akan konsep Platform Merdeka mengajar. Ada sebagian Guru yang kurang nyaman dengan adanya wacana sistem digitalisasi yang diterapkan bagi Guru PAUD. Mereka belum sepenuhnya siap untuk menerapkan proses pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka.
Kembali beralasan sebagian Guru PAUD sudah kehabisan waktunya untuk mengajar calon Generasi Harapan di sekolah. Jadi untuk berpikir dan harus mengikuti Pelatihan Mandiri yang diadakan dalam Platform Merdeka Mengajar rasa-rasanya ada yang keberatan. Padahal Platform Merdeka Mengajar bisa diunduh pada gawai.
Sosialisasi mengenai Platform Merdeka Mengajar bagi Guru PAUD pada akhirnya sedikit mengalami hambatan. Karena berbagai permasalahan yang kiranya segera dicarikan jalan keluarnya. Program pemerintah demi kemajuan Guru hendaknya kita dukung agar para Guru lebih menguasai teknologi.
Hal ini bukan tanpa alasan di era digitalisasi sekarang ini Pemerintah melalui Kemendikbud telah berupaya membuat terobosan melalui Platform Merdeka Mengajar agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Memang kebijakan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka ini belum sepenuhnya bisa dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan. Kemendikbud masih memberikan toleransi pada masing-masing lembaga terkait kebijakan Kurikulum Merdeka. Ada 3 opsi dalam melaksanakan Kurikulum pada sebuah lembaga pendidikan: