Lihat ke Halaman Asli

Baper Membuat Kecemburuan

Diperbarui: 29 September 2022   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Akhir-akhir ini kondisi jiwa sedang kurang baik-baik saja. Dari beberapa hari lalu ternyata kondisi fisik ini butuh istirahat setelah beban tubuh yang menyita isi kepala harus sedikit bekerja di atas jam bekerja. 

Sementara kebiasaan buruk manakala sedang padat dengan aktivitas terlupa untuk tetap menjaga kondisi fisik dengan makan makanan yang bergizi. Lah, urusan makan pasti abai karena fokus pada aktivitas yang sedang dikerjakan. Mengemil yang penting masuk makanan dan ada penyerapan di dalam duodenum adalah kebiasaan yang salah.

Tubuh sudah meneriaki dari awal kondisi gerakan peristaltik di organ pencernaan dengan sebuah orkestra yang suaranya khas. Namun, dengan alasan fokus pada pekerjaan suara-suara itu akhirnya tidak terdengar berganti dengan suara angin yang sedkit bergemuruh riuh. 

Minuman dingin karena udara sekitar mengalami peningkatan suhu adalah pilihan yang menyegarkan. Minumannya tidak sekadar dingin, tetapi bergizi susu kurma kemasan. Bukan promo produk tertentu, tetapi ikut membantu usaha teman yang sedang ikhtiar menambah pemasukan keluarganya. 

Dua botol susu kurma dingin cukup sebagai pengganti makan siang yang sudah masuk jamnya. Hingga tugas selesai waktu menunjukkan pukul 15.00 an. Sampai di rumah pun tidak langsung makan ada saja pekerjaan domestik yang menanti. Hingga makannya dirapel di malam hari. 

Satu minggu kemarin jadwal makan siang terganggu dan makan siang itu jarang tepat waktu. Ditambah minuman dingin jus buah dan lainnya lebih menggoda. Hingga puncaknya, tubuh memberontak dan menguras isi duodenum yang baru saja terisi pada jam makan siang. Ada Apa dengan tubuh?

Tubuh sedang melakukan unjuk rasa karena terabaikan selama satu pekan dengan jadwal yang tak menentu. Mulai oleng? Ya iya lah..

Untungnya di saat diri ambruk berbarengan dengan hari libur sekolah, jadilah hari liburnya di rumah aja. Menikmati virus sedang melakukan inkubasi di sekujur tubuh serasa nikmatnya. Nikmat sehat adalah kenikmatan yang luar biasa. 

Dua hari diri tak berdaya dan pilek itu pun mereda berganti alih menjadi batuk yang membuat tidur terganggu. Ternyata kondisi ini bukan hanya dinikmati sendirian, ada Guru lainnya juga bersamaan waktunya juga mengalami reaksi yang sama.

Nah, di sinilah permasalahan hati itu mulai menari-nari. Duhai diri..engkau kuat..

Engkau bisa baik-baik saja dan tetap mengajar dengan sedikit-sedikit batuk-batuk kecil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline