Kelompok peneliti (Kelti) Konservasi Sumber Daya Hutan (KSDH) mengadakan acara lepas sambut ketua dan rapat kerja kelti di Rammang-rammang. Acara ini diikuti oleh seluruh anggota kelti KSDH, yaitu: Hasnawir, S.Hut, M.Sc, PhD., Ir. Kudeng Sallata, M.Sc., Ir. Hunggul Yudono SHN, M.Si., Ir. Merryana Kiding Allo, MP., Ir. Halidah, M.Sc., Indra Ardi, S.Si, M.Sc., Heru Setiawan, S.Hut, M.Sc., Bayu Wisnu Broto, S.Hut., Wahyudi Isnan, S.Hut, M.Hut., Muhammad Saad, S.Hut., Mursidin, S.Hut., Fajri Ansari, S.Hut dan Ade Suryaman, S.Hut.
Perjalanan menuju Rammang-rammang ditempuh selama 1 jam dari kantor BP2LHK Makassar, setibanya di Rammang-rammang perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan perahu jolloro selama 15 menit ke kampung Berua. Iwan selaku guide lokal di Rammang-rammang menjelaskan tentang sejarah kampung Berua, tempat lokasi wisata di sekitar Rammang-rammang dan potensi pengembangan wisata di Rammang-rammang.
Acara rapat kerja ini dilaksanakan di kampung Berua, dusun Rammang-rammang, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros pada tanggal 16 Oktober 2018. Dalam sambutannya, Hasnawir sangat berterimakasih telah dipercaya untuk mengemban jabatan ketua kelti KSDH dari tahun 2014 s.d 2018 dan berharap ditahun mendatang kelti KSDH bisa berkontribusi aktif untuk Balai dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penyerahan jabatan ketua kelti ini secara simbolik dilakukan antara Hasnawir, S.Hut, M.Sc, PhD kepada Ir. Hunggul Yudono SHN, M.Si di depan seluruh anggota kelti KSDH.
Hunggul, selaku ketua kelti KSDH yang baru memilih Ir. Halidah, M.Sc selaku bendahara dan Ade Suryaman, S.Hut selaku sekretaris kelti KSDH. Dalam sambutannya, Hunggul mengucapkan terima kasih telah dipercaya untuk menjadi ketua kelti KSDH dan semoga bisa membuat kelti KSDH berjalan dengan baik ditengah-tengah kondisi litbang yang tidak menentu. Peluang masih banyak untuk kegiatan di DIPA tahun 2019 dan kegiatan Mikrohidro di Bappenas semoga bisa terwujud. Potensi kegiatan lain ditahun mendatang yaitu pengembangan mikrohidro dan kelembagaannya, inventarisasi potensi jasa lingkungan untuk energi air di kawasan konservasi serta pengembangan wisata yang sementara berjalan di tahun ini semoga bisa dikembangkan lagi di tahun mendatang. Semoga kita bisa mengambil peluang ini dan bisa menjalankan kegiatan dengan baik dan lancar, ujar Hunggul.
Acara dilanjutkan dengan kunjungan wisata ke gua berlian yang terletak disekitar kampung Berua. Gua berlian (diamond cave) merupakan salah satu tujuan wisata di Rammang-rammang ini, untuk menuju ke gua berlian, kita akan melewati celah batuan karst dan jalanan yang sedikit mendaki. Obyek wisata gua berlian ini dikenakan biaya Rp. 5.000,- per orang untuk masuk ke dalam gua berlian. Adapun lokasi lainnya yang menjadi tujuan wisata di Rammang-rammang ini yaitu: hutan batu (stone forest), situs pasaung (kingkong stone), ammarrung (stone hills), gua kelelawar (bat cave), telaga bidadari (the angel lake), situs karama (prehistoric sites), gua kunang-kunang (fireflies cave), situs batu tianang (prehistoric sites). Semoga dilain kesempatan, destinasi wisata di Rammang-rammang ini bisa dikunjungi kembali. Salam Hangat. Ade Suryaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H