Lihat ke Halaman Asli

Dialog Antara Nia dan Montir di Bengkel Sepeda Motor

Diperbarui: 7 November 2018   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di suatu daerah Indonesia yang bernama Bandung, ada seorang anak bernama Nia. Nama panjangnya Insomnia. Dia merupakan salah satu mahasiswa semester 12 di salah satu Perguruan Tinggi Swasta.

Salah satu fakta menarik yang ada di Indonesia setelah Joko Widodo dilantik sebagai presiden adalah diadakannya pengalihan subsidi BBM, sehingga berimplikasi naiknya harga BBM. Banyak masyarakat Indonesia yang merasa resah dengan adanya kebijakan ini. Bagi Nia, kebijakan seperti ini tidak perlu diambil pusing, karena jika harga BBM naik masih ada.... Whats up, line, twitter, sama facebook.

Saat ini, harga premium berkisar Rp7.300,-/liter, harga pertamax plus Rp10.550,-/liter, harga pertamax Rp9.600,-/liter, harga pertamina dex Rp12.200,-/liter, harga solar/biosolar Rp9.200,-/liter, dan harga minyak tanah Rp 2.500,-/liter. 

Bagi rakyat jelata bin proletar, tentunya ini adalah harga yang cukup tinggi bagi pengguna roda dua dan empat. Sebagai seorang mahasiswa, kegiatan sehari-harinya ialah kuliah dengan menggunakan sepeda motor yang biasa diisi premium. 

Nia tau, saat ini harga premium cukup tinggi. Untuk menghemat pengeluarannya, dia mengisi bensin tidak lagi menggunakan premium, tapi menggunakan minyak tanah. Alhamdulillah hasilnya....Mencemaskan. Motornya rusak total.

 Hari ini kebetulan hari Minggu, Nia tentunya tidak kuliah. Motor yang rusak dia bawa ke bengkel motor. Nia menjelaskan kondisi motornya kepada montir:

"Motor saya, kemarin sengaja saya isi pake minyak tanah, ternyata malah rusak. Mau diiisi pake premium mahal bang." Nia berkata dengan polos.

"Ya ampun neng, make motor ada aturannya. Enggak bisa seenaknya sendiri. Kalo motor diisi sembarang bahan bakar, bisa-bisa rusak mesinnya."

Si Montir mencoba membongkar beberapa bagian motor. Dia mulai memeriksa busi, dan entahlah apa namanya karena Nia sama sekali buta sama mesin motor. Yang dia tau, sebagai mahasiswa jurusan sastra Indonesia adalah puisi yang berjudul sayap-sayap patah merupakan ciptaan Kahlil Gibran. Hanya itu, tak lebih dan tak kurang. Karena sedikitnya pengetahuan hal-hal dikehidupan sehari-hari, maka tak heran jika dia memasukkan minyak tanah ke tangki motor. 

"Gimana bang? Motornya bisa dibenerin?"

"Bentar neng, soalnya ini rusakanya agak parah. Harusnya tadi habis diisi minyak tanah jangan dinyalain, tapi dimatiin trus didorong sampe sini."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline