Lihat ke Halaman Asli

Ade RestuAisyah

Profesi saya sebagai guru dan saya mahasiswi universitas pamulang

Perspektif Sosiologi Novel Layangan Putus

Diperbarui: 11 Desember 2023   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hallo, pasti sudah banyak yang tahu novel layangan putus karya mommy asf ataupun sudah menonton film layangan putus yang diperankan oleh artis-artis terkenal bukan? nah,disini kita akan membahas nilai-nilai sosial yang terkandung pada novel tersebut. yuk kita simak sama-sama.

Pentingnya nilai sosial dalam novel karena sesuai fungsi sastra adalah merangsang pembaca untuk mengenali, menghayati, menganalisis, dan merumuskan nilai-nilai kemanusiaan. Secara halus nilai-nilai itu menjadi terjaga dan berkembang dalam diri pembaca. Pada akhirnya nilai-nilai itu menjadi motivasi dan stabilitas kepribadian dan perilakunya.

Pada novel Layangan Putus karya Mommy Asf ditemukan beberapa nilai sosial. Nilai sosial tersebut bisa kita lihat dari hubungan sosial serta interaksi sosial yang ada dalam novel tersebut. Nilai sosial dapat kita ketahui dengan tingkah laku serta interaksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Nilai sosial dalam novel Layangan Putus karya Mommy Asf tercermin pada sikap tolong menolong antar sesama. Sikap tolong- menolong ini adalah sikap yang membantu meringankan beban antar sesama. Seperti yang kita ketahui manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa ada bantuan dari orang lain. Oleh sebab itu sikap tolong-menolong dalam kehidupan bermasyarakat sangat diperlukan.

Berdasarkan fakta- fakta yang ada maka dapat diidentifikasi nilai-nilai sosial sebagai berikut :
1. Tolong-Menolong

Sikap tolong-menolong sudah dibuktikan pada awal novel Layangan Putus karya Mommy Asf. Hal itu terjadi ketika tokoh aku ingin melahirkan, karena melahirkan ini merupakan pengalaman pertama dari tokoh aku. Adanya sikap tolong menolong sebagai berikut

"Tiba saatnya aku tak kuasa menahan sakit. Sendi-sendi tulang panggulku terasa diremas tanpa ampun. Nhyeri hebat. Mules bukan main. Dokter memanduku mengejan. Hingga aku kepayahan, tiga kali rasa mules super dahsyat itu datang sangat rapat. Aku tak kunjung berhasil menemui bayiku" ( Mommy, hlm 2).
Kutipan diatas menggambarkan adanya sikap saling menolong antar sesama. Sikap tolong menolong itu terjadi ketika tokoh aku melahirkan dan dibantu oleh dokter untuk proses persalinannya.

Nilai sosial tolong menolong masih tetap berlanjut ketika tokoh aku membangun sebuah klinik di Malang. Nilai sosial tersebut timbul ketika tokoh aku menumpang di rumah sahabat kecil mamanya yang berada di Malang. Sehingga teman mamanya membolehkan tokoh aku tinggal dirumahnya bersama anak-anak si tokoh aku.

"Aku menumpang sementara di rumah sahabat kecil mama di Malang, sampai klinik benar-benar bersih dan bisa ditempati. Aku mondar-mandir antara rumah teman mama dan klinik. Anak-anak menunggu dirumah. Terkadang ikut bersamaku menengok perkembangan klinik. Bahkan tempat-tempat wisata di Malang yang merupakan destinasi liburan akhir tahun, hamper taka da yang kami kunjungi" (Mommy, hlm 12).
Kutipan di atas menjelaskan bahwa sesama manusia saling membantu satu sama lain. Sebab kita tahu bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan bantuan orang lain.

2. Kasih Sayang

Kasih sayang dalam novel Layangan Putus karya Mommy Asf terlihat pada sosok tokoh aku. Yang mana diceritakan dalam novel tokoh aku sangat merindukan ibu mertua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline