Lihat ke Halaman Asli

Ade YogaSaputra

Mahasiswa UBT

Bahasa Kedua

Diperbarui: 3 Februari 2022   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bahasa merupakan suatu yang di pelajari oleh individu dengan 2 cara yaitu, secara alami melalui pengamatan dan pendengaran yang dilihat di lingkungan sekitar seperti keluarga dan teman, sedangkan cara bertahap adalah suatu yang diperoleh dalam keadaan sadar dan pemerolehan itu dilakukan dengan belajar.

Saat ini manusia beramai-ramai mempelajari bahasa kedua karena jika mereka hanya paham bahasa induk atau pertama ini akan menghambat perkembangan komunikasi antara individu lainnya yang bukan berasal dari negaranya dan sebagian orang membutuhkan bahasa kedua karenan tuntutan pekerjaan yang mengharuskan mereka menggunakan bahasa kedua tersebut sebagai pengoptimal dalam pekerjaan. Bahasa kedua dapat diperoleh dengan berbagai macam cara seperti otodidak dan pelatihan.

Secara otodidak berarti bahasa kedua tersebut diperoleh dengan kemampuan individu tersebut dalam mempelajari bahasa tersebut tanpa bimbingan orang lain sebagai contoh; Budi bisa berbahasa Inggris dengan hebat dan lancar hanya dengan membaca kamus dalam 6 bulan.

Berbanding terbalik dengan pelatihan yang membutuhkan bimbingan orang lain dalam pemerolehan bahasa tersebut dan dilakukan dari awal yang semulanya tidak mengetahui apa-apa tentang bahasa kedua tersebut kemudian menjadi tahu akibat dari proses pembelajaran yang dibimbing oleh orang lain sehingga bahasa tersebut bisa diucapkan dan diketahui maknanya oleh seorang individu sebagai contoh; Yoga mendaftarkan diri pada pelatihan bahasa Jepang yang akan berlangsung 1 tahun, setelah mengikuti pelatihan tersebut akhirnya Yoga bisa berkomunikasi dengan bahasa Jepang secara lancar dan tepat.

Selain itu perlu diingat bahwa bahasa kedua yang dimiliki oleh seorang individu tidak dapat bertahan secara permanen ibarat pedang yang jarang diasah pedang tersebut akan menjadi rapuh dan berkarat, berbeda dengan bahasa utama atau induk yang selalu digunakan pada aktivitas sehari-hari seperti mengobrol, menyapa tetangga sekitar dan lain-lain. Oleh karena itu jika seorang individu mempunyai kemampuan berbicara dengan 2 bahasa atau lebih selain bahasa induknya maka untuk menjaga bahasa tersebut dibutuhkan kesadaran diri untuk menjaganya dengan berbagai cara seperti melakukan komunikasi dengan kenalan yang bukan berasal dari negaranya, mempelajari kembali bahasa tersebut dengan cara otodidak maupun dengan pelatihan dan menjauhi hal-hal yang bisa membuat kemampuan berbahasa seorang individu menjadi turun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline