Lihat ke Halaman Asli

Komunitas Unik Bambu Gabeng

Diperbarui: 2 Februari 2018   23:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunitas Sempuyun

Komunitas - Banyak cara mengisi waktu luang dengan kegiatan positif, salah satunya dengan menuangkan hobi, misal, bermusik. Disamping bisa menjadi pelipur penat kegiatan seharian. Bermain musik juga dapat memicu otak untuk lebih kreatif. Apalagi, alat musiknya tradisional dan unik. Seperti halnya Komunitas yang satu ini.

Komunitas yang menamakan dirinya " Sempuyun ". Yang mana anggotanya kebanyakan dari para pecinta seni dan budaya tradisional tersebut. Disamping hoby berkreasi dalam musik, juga kreatif dengan membuat alat musik dari bahan bambu gabeng ( yang mati / tidak terpakai ). Di luang waktunya, mereka mengisi dengan pertemuan untuk membuat ide kreasi dan kreatif bermusik serta menciptakan alat musik.

Alat Musik Kreatifitas Paguyuban Sempuyun

Anton katakan " Daripada tidak ada acara jadi, kami bersama teman-teman mengisinya dengan membuat alat musik dari bahan yang sudah tidak terpakai, seperti bambu dan kayu. Untuk selanjutnya kami buat bermain musik dan bernyanyi bersama."

Anton lanjutkan " Ya, lumayan buat ajang mempererat silaturrahmi dan juga berkreasi, siapa tahu berkah dan akan membawa manfaat. Kan, terkadang dengan kesibukan masing-masing kami, untuk bertemu dan nongkrong bareng juga jarang. Belum lagi kalau kesempatan ketemu paling cuma ngobrol dan biasanya ngopi bareng. 

Dengan begini kami berharap, untuk lebih mempererat serta menggali potensi seni kami, paling tidak ada hasil apapun itu, asal bermanfaat dan yang tidak kalah penting, Kami ingin ikut melestarikan alat musik warisan kebudayaan leluhur " Ungkap, penggiat komunitas yang berdomisili di JL. Gadudkaca RT. 16 RW. 03 Dusun Niwen, Wagir Kabupaten Malang.

Sempuyun Wagir Malang

Menanggapi pertanyaan darimana awal terinspirasi membuat alat musik tersebut, Anton katakan " Awalnya, kami dan teman-teman terinspirasi dari teman-teman Paguyuban Sempuyun yang ada di Pujon. Disana mereka disamping menginspirasi akan kecintaan pada seni budaya tradisional. Juga kreatif menciptakan atau membuat alat musik dari bahan-bahan yang sudah tidak terpakai. 

Dengan itu sudah bisa tampil menghibur baik dengan penyajian Sholawatan, Campursarian dan sendra tari. Belum lagi dari hasil kreatifitasnya yang tentunya menghasilkan manfaat dari para pemesan. Semoga kami bisa mencontoh, paling tidak dalam hal kecintaan budaya tradisional" pungkas Anton (AG)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline