Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gencarnya kasus pelecehan seksual pada anakyang terjadi di lembaga formal akhir-akhir ini begitu marak terjadi. Ibarat api yang menjalar, kasus yang sama belum tertangani, muncul ke permukaan dengan kasus yang sama . Sangat miris, karena tidak hanya menyangkut masalah psikologis anak, tapi juga menyangkut peran orang tua, guru, dan tanggung jawab sekolah.

Anak akan mengalami suatu periode yang dinamakan sebagai masa keemasan, dimana saat itu anak akan sangat peka dan sensitif terhadap rangsangan dan pengaruh dari luar. Pada masa itulah, laju perkembangan dan pertumbuhan anak akan mengalami masa keemasannya. Kita tentunya tidak ingin melihat anak-anak kita gagal dalam seluruh tahap pertumbuhannya. Termasuk urusan seksualitas.

Disinilah pentingnya pendidikan seks untuk anak usia dini. Pendidikan seks yang ditanamkan sejak dini akan mempermudah anak dalam mengembangkan harga diri, kepribadian yang sehat, dan penerimaan diri yang positif. Disini perang orang tua menjadi penting, merekalah yang paling mengenal kebutuhan anak, paling tahu perubahan dan perkembangan diri anak, serta bisa memberi pendidikan seks secara alamiah sesuai tahap-tahap perkembangan yang terjadi.

Misalnya, ajari anak untuk mengenal bagian tubuhnya, dan jelaskan fungsi setiap bagian dengan bahasa sederhana. Katakan bahwa tubuhnya adalah karunia yang sangat berharga dan harus dijaga dengan baik. Kemudian, tanamkan pentingnya menjaga organ tubuh tertentu, seperti alat vital, dari sentuhan orang lain, tentunya disertai penjelasan sederhana yang bisa ia terima dan mengerti dengan baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline