Lihat ke Halaman Asli

Candu Cinta (Chapter 2. Hari Kedatangan)

Diperbarui: 18 Desember 2016   02:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pri

Terbangun membuka mata, tersadar dari durasi mimpi yang terhenti tiba-tiba. Gambaran sebuah adegan drama dari bunga tidur yang semakin memudar seiring mata terbuka.

“...ternyata masih ada...entah dimana...Mungkin selama ini dia sedang menunggu dan mungkin hanya aku saja yang malas mencarinya..”

“Aaah..apa aku sudah mulai agak gila? bicara dengan diri sendiri di depan kaca?”

"tapi mengapa ada bayangan raut muka seseorang yang tak bisa kulupakan?"

 "mencolek paha kiri lalu mendekap erat tubuhku?" 

"Dan entah mengapa seketika itu pula aliran darah terasa lancar mengalir bebas tanpa batas...lepas."

Sebuah nuansa bahagia yang lama tak kurasa. Walau sudah begitu lama otak kanan berusaha sekuat tenaga membuat kenangan itu terlupa, Dia datang secara tiba-tiba. Mungkin alam bawah sadar menghendaki dia ada di plot mimpiku, untuk Sekedar menyembuhkan rindu dendam. Plot yang hanya mengharuskan dia untuk berperan sedikit saja adegan senyum. Sedikit adegan sentuh dan sejenak adegan peluk, dan zat bahagia akan mengalir begitu saja.

Ternyata aku bermimpi.

Dan ternyata terkaget seketika itu juga masih kudapati Mikaela disampingku, kupeluk erat dia yang masih malas untuk terbangun. Mikaela membalasnya dengan kecupan, dan ini kecupan pagiku yang tak pernah kulupakan. Seperti mimpi Dia hadir dalam hidupku. Hampir setahun kami tidak bertemu. kupersiapkan kamar dengan mural warna kesayangannya. kupersiapkan semua agar dia merasa bahagia. Kesempatanku hanya seminggu untuk menunjukan besarnya cinta yang selama ini kucari. Hanya Dia yang ada di dalam mimpiku semalam.

Tapi setelahnya dia akan kembali pulang lagi. Meninggalkan aku di rumah ini. Sungguh, ini bukan sesuatu yang menyenangkan.

Tepatnya seminggu yang lalu dia datang, kujemput di bandara Jogja. Bersama beberapa teman, akhirnya kami memutuskan pergi ke Pantai dahulu sebelum pulang. Ya..dia kembali. Rasanya seperti di luar nalar Mikaela mau datang ke rumahku. Mungkin ini saat terakhirku untuk bertemu dengannya. Setelah itu mungkin juga dia akan memutuskan hidup yang tenang disana. Memilih pria idaman memutuskan berkeluarga kecil yang seperti dimpikannya. hidup di flat yang nyaman.  Untuk bersamaku sungguh akan sangat merepotkan. Meninggalkan keluarga yang sangat dia sayangi, dan semuanya. bertaruh hidup di negara ke tiga dan lagi di kota kecil hampir termasuk golongan desa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline