Lihat ke Halaman Asli

Turmudzi Jaka: Kesenian Daerah di Anaktirikan

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14148495302133915256

Seniman sekaligus pengasuh sanggar Ad-Dzikir Parenduan Sumenep, Turmudzi Jaka mengeluhkan sikap pemerintah terhadap kesnian daerah. Dia mengatakan, pemerintah cenderung stagnan dalam merawat Kesenian daerah. Padahal, kesenian daerah banyak mengandung Nilai-nilai sosial.

"Pemerintah cenderung 'hanya' formalitas dalam setiap kesenian. Tidak pernah ada Inovasi baru yang dilakukan dalam melestarikan kesenian Daerah." Ujarnya

"Ketika Pemerintah melakukan pembiaran terhadap kesenian, jangan salahkan masyarakat ketika terjadi pergeseran-pergesar moral dan Budaya". Lanjutnya

"Masyarakat bukannya tidak peduli kepada Budayanya. Akan Tetapi, kurangnya akses Informasi yang disediakan Oleh pemerintah mereka cenderung tidak peduli".

"Untuk melestarikan kebuyaan tidak cukup dibebankan kepada para pelaku seni yang ada di Daerah. Perlu adanya Uluran tangan dari pemerintah terkait hal itu."

"Ketika Kesenian daerah tergantikan Oleh kebudayaan 'luar', maka masyarakat akan Lupa daratan. Ini perlu dipikirkan Juga".

"Dan, pemerintah juga terkesan 'Hanya' mengayomi pelaku seni itu-itu saja. Tidak ada perhatian kepada pelaku seni yag 'tidak dekat' pada pemerintahan."

"Padahal, yang benar-benar ingin melestarikan kebudayaan, justru banyak bekerja diluar pemerintahan."

"Coba pemerintah lebih membuka mata kepada pelaku 'Masyarakat Seni Pesantren, atau para pelaku seni daerah seperti halnya Ludruk, dan kesenian yang lain. Ceritanya pada masyarakat akan berbeda." tutupnya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline