[caption id="attachment_336890" align="aligncenter" width="448" caption="Semoga gaji juga naik ( Sources: centralfuturescom )"][/caption]
BBM Naik, semua bakalan ikutan naik, emang mereka yang pada make SHELL atau TOTAL even PETRONAS, mungkin bakalan bilang ‘Gw gak ngaruh lah, kan make SHELL’ mereka yang jawab begini mungkin jarang baca berita, atau nontonin Aviana Malik di M*tro TV.
Lha emang ga ngaruh sama ‘minuman’ kendaraan ente, tapi ngaruhnya ke ongkos tukang ojek, ato bir, kacang arab dan nasi goreng yang jadi temen weekend. Ya gimana gak, kita sama-sama tau, BBM naik adalah permualaan semua harga bakalan naik, Cabe aja sampe 100 ribu perkilo, belum lagi angkutan umum yang tiap hari bawa kita kerja. Dan (sama kaya buruh lainnya), kita juga berharap kalo gaji bakalan naik, untuk nutupin pengeluaran extra karena BBM naik.
Nah pertanyaannya adalah: Karena BBM naik dan akan diikuti naiknya harga lainnya, apakah sekarang waktu yang bagus untuk investasi, atau malah terlambat banget untuk investasi?
Oh iya dong, telat banget, jangankan naik BBM, sebelum naiknya BBM aja kita udah susah buat nabung krena makin banyak kebutuhan, itu kata Jane (24, Junior Manager), temen saya.
Makanya Belajar Bagi Gaji perbulanan biar bisa Investasi
Gini, kalo terlambat itu artinya tidak tepat waktu ketika ada batasan waktu, apakah investasi ada batas waktunya sampe kita terlambat untuk investasi? Kecuali mungkin ada tujuan tersendiri dlam beberapa tahun ke depan. Mungkin mau nikah 2017, atau mau naik haji 2018 atau juga operasi plastic ke korea 2015, nah kalo sudah punya cita-cita & tujuan yang memiliki tenggat waktu, baru namanya ada kata terlambat.
Sebenernya ga ada hubungannya terlambat berinvestasi atau jadi ‘malas’ investasi dengan alasan BBM naik. Karena investasi sendiri adalah apa yang terjadi dalam internal hidup kita. Kenapa internal? Karena investasi adalah kesadraan kita sendiri, bukan dituntut oleh orang lain, sedangkan kenaikan BBM terjadi secara external yang diputuskan oleh Pemerintah yang harus & mau gak mau kita ikutin.
Alasan mulai membatasi pengeluaran atau ga bisa nongkrong lagi karena BBM naik bukan alasan yang tepat, karena mau gak mau/setuju gak setuju, BBM udah naik kok. Ini seharusnya kaya tahun-tahun sebelumnya ikut menaikkan pendapan kita juga (Harusnya yahh), jadi ga ada alasan lagi gak mau investasi atau malas investasi karena BBM naik.
Toh juga yang punya usaha aman-aman aja kalo BBM naik, mereka jadi tau mau pasanga harga berapa, mau gaji karyawan berapa, atau mau dapet income berapa. Kalo misalya masih gatau naik nya BBM berapa, gimana mau tau harga dan berapa harusnya mereka membayar karyawan.
Sebenernya atas dasar apa Om Jokowi naikin BBM? Hasil dari G30 Summit kemaren sih semua setuju menaikkan perekonomian sampe 2,1%.
Intinya sih, ga ada kaitannya BBM Naik sama males investasi dan ga ada kata terlambat untuk investasi, karena emang ga ada tenggat waktu yang diberlakukan. Masa sih kalah sama ibu-ibu miskin yang Cuma jualan gula aren bisa naik haji karena nabung. Mungkin ibu-ibu itu kurang tau investasi seperti apa yang lebih cepet nguntungin, makanya dia cuma berinisiatif buat nabung. Kalo misalnya dia ga mau investasi karena BBM naik (zamannya 4500 ke 6500) dia gabakalan naik haji.
[caption id="attachment_336888" align="aligncenter" width="663" caption="Investasi Banyak pilihannya, dan semua orang bisa"]
[/caption]
Jadi? Ga ada kata kata terlambat, mau berapapun penghasilan kalian, mau apapun kerja kalian, kalo udah sadar pentingnya iunvestasi, tinggal cari-cari deh investasi yang pas, dan cepet ngasilin. Sukur-0sukur bisa sampe 600 juta dalam 3 bulan
[caption id="attachment_336891" align="aligncenter" width="600" caption="nvestasi Gak kenal kata terlambat dan Umur"]
[/caption]
Investasi yang bisa sampai 600 juta dalam 3 bulan, legal dan dilindungi oleh Pemerintah, ga ada kata terlambat untuk hidup yang lebih makmur secara finansial
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H