Lihat ke Halaman Asli

MONOLOG KEBISUAN

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13004827492020610277

[caption id="attachment_95279" align="alignleft" width="300" caption="AMPERA_SUNAGI MUSI_PALEMBANG"][/caption] Telah sampai disini langkah kakimu kawan, ___________ setelah perjalanan panjangmu, apa yang engkau dapatkan? Apa yang engkau rasakan? Apa yang engkau inginkan?___________ lirih sayup – sayup ku dengar suaramu yang parau, namun masih jelas olehku , “ Entahlah kawan, telah sampai di sini langkahku tapi belum juga ku tahu apa yang aku dapatkan, tak juga ku rasakan dalam diri ini selain sebuah ruang kosong yang memenuhi jiwa dan alam pikiranku”. Kawan, tahukah engkau, kebanyakan orang memilih mengikuti kerumunan dari pada mengejar impian dan kata hatinnya? Dan kebanyakan orang tidak mengetahui apa tujuan hidupnnya,____________ lalu bagaimana jika di ranjang kematian engkau baru sadar bahwa seluruh kehidupan yang telah engkau jalani merupakan sebuah kebohongan? Tahukah engkau akan hal itu kawan?... Kulihat engkau diam seraya menundukkan kepalamu,__________ memandang kedua kakimu yang tak lagi beralas kaki,__________ lalu enkau memandang ke atas_________ memandang wajah langit dengan gumpalan awan berarak menutupi rembulan malam. “ Entahlah kawan, aku gak tahu, inikah tujuan dari pengembaraanku selama ini, kebohongankah yang ku jalani selama ini, atau benarkah selama ini aku mengikuti kerumunan”. Hidup ini merupakan sebuah cerita yang menarik kawan, setengah dari kesenangannya adalah dari tidak mengetahui apa yang akan terjadi. Kehidupan ini sangat lentur, cara kita memandang sesuatu hal akan terjadi tidaklah demikian cara hal itu terjadi. Tetapi yakinkanlah dirimu bahwa kemanapun kehidupan membawamu di situlah seharusnnya kamu berada. Kini engkau telah sampai di sini kawan _______ serumu padaku­­­­­­­_ apakah hidupku akan hancur Karena aku maju selangkah dan mundur dua langkah?.... “TIDAK”… Tidak dan tidaklah demikian bukan. Seseorang bekerja untuk bertahan hidup Tetapi tidaklah demikian untuk kita “manusia” bukan?... kita bekerja tidak hanya sekedar untuk menyambung hidup semata tetapi untuk memberdayakan kehidupan________ untuk berbuat kebajikan. Suasana hening sebelum engkau kemudian memecah kesunyian dengan suaramu yang terasa berat._____ pernahkah engkau berpikir *** Bagaimana jika pelanggar hukum paling parah ada dalam dirimu dan engkau mengemis pada kebaikan dirimu sendiri dan engkau adalah manusia yang dibenci sekaligus yang perlu di kasihani?... kawan, pernahkah engkau merenungkan itu semua?... pernahkah engkau berpikir akan hal itu?...

1300481975142779416




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline