Sidoarjo - Akhir-akhir ini seluruh Indonesia sempat di hebohkan dengan kemunculannya permainan tradisional yang kembali viral pada zaman sekarang, yaitu Lato-Lato. Lato-Lato itu sendiri sudah ada di Indonesia sejak era 1990-an silam.
Permainan Lato-Lato kembali tren dikalangan anak usia dini mulai 5-6 tahun, mereka juga sudah jago dalam bermain lato-lato. Bentuk permainan tradisional ini pun juga simple hanya menggunakan tali dan bandulan yang terbuat dari plastik. Tanpa kita sadari permainan lato-lato ini membuat kita mengingatkan akan zaman dahulu yang bermain tanpa ada nya gadget. Seperti yang diungkapkan salah satu orang tua anak tentang permainan lato-lato.
"Sekarang anak saya lebih sering main lato-lato diluar rumah bersama teman-temannya, daripada main HP di rumah." Ujar Ibu Ratna salah satu orang tua, kamis (19/01/23).
Permainan lato-lato juga memberikan dampak positif dan negatif, seperti dampak positif nya mengurangi kecanduan gadget yang saat ini di alami anak-anak, munculnya sikap kompetitif atau mendorong anak untuk mencapai target dan berjuang sampai bisa memenangkan momen tersebut, dan membantu mengendalikan perkembangan sosial emosional jika tujuan yang anak inginkan tercapai atau tidak.
Sebaliknya, dampak negatif dari permainan tersebut seperti jika dimainkan oleh anak berusia kurang tepat atau bermainan secara berlebihan dapat menimbulkan tangan bengkak, kepala benjol jika mengenai kepala. Permainan ini juga bisa mengganggu sekitar jika dimainkan tanpa kenal waktu dan tempat.
"Kami berharap semua orang tua lebih waspada terhadap anak supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan." Ungkap Ibu Ratna.
Oleh karena itu sebaiknya orang tua harus lebih berhati-hati dan menjaga anak jika bermain lati-lato. Hal ini untuk mencegah hal negatif dari permainan ini, dan orang tua juga harus mengajarkan tentang membagi waktu yang pas untuk bermain. Jangan sampai anak melupakan aktivitas atau tugas sehari-harinya, serta jangan sampai anak ketergantungan dengan lato-lato yang akan menjadi tidak baik bagi perkembangan anak.
