Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Pendidikan Politik Jelang Pemilihan Presiden 2014

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilihan Umum Presiden 2014 tidak lama lagi akan terlaksana. Kita akan memilih kembali calon Pemimpin Negeri ini yang akan menakhkodai Negara Indonesia menuju ke arah yang lebih baik dan menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera selama 5 tahun kedepan. Pemilihan Umum di Indonesia tidak jauh berbeda dengan pemilihan-pemilihan pemimpin pada umumnya. Penuh dengan intrik politik sehingga semakin hari semakin menurun tingkat partisipasi dan minat masyarakat untuk memilih. Banyak faktor yang menyebabakan munculnya sekelompok masyarakat yang kemudian menyebut diri mereka sebagai “golongan putih: ini salah satunya adanya penilaian masyarakat yang menyatakan bahwa ada atau tidak adanya pemilihan pemimpin di pemerintahan ternyata tidak memberikan pengaruh baik. Terbukti dari kondisi politik yang tidak stabil dan pergolakan bangsa ataupun daerah di berbagai sektor yang menandakan tidak profesionalnya pemerintah dalam mengemban amanah rakyat. Oleh karena itu masyarakat cenderung enggan untuk melibatkan diri kembali dalam program yang seakan sia-sia tanpa hasil ini. Gejala ini sangat mengkhawatirkan sebab proses demokrasi di Indonesia selamanya tidak akan sampai pada hakikat kebenarannya. Demokrasi yang saat ini masih dalam tataran demokrasi prosedural selamanya akan tetap seperti ini apabila masih belum ada perbaikan dalam sistem.

Pemilih awam yang didalamnya sebagian besar masyarakat pedesaan merupakan objek yang sangat penting untuk kita berikan pemahaman tentang Pemilu. Hal ini bertujuan agar demokrasi mencapai hakikatnya di republik ini. Maka memberikan pendidikan politik agar mereka menjadi pemilih yang cerdas merupakan agenda penting dan mendesak. Memberikan pengarahan agar masyarakat tetap berpartisipasi dalam pesta demokrasi dalam pemilihan pemimpin dalam PEMILU Presiden 2014 dan menggunakan hak pilihnya secara benar. Bukan karena iming-iming janji ataupun materi-materi lain yang diumbar, akan tetapi berdasarkan pengetahuan dan digerakkan oleh hati nurani. Hal ini dilakukan agar partisipasi pemilih dalam PILPRES 2014 semakin meningkat dibandingkan Pemilihan Legislatif 2014 lalu.

Tidak hanya sebatas itu, dalam teknis pelaksanaan masyarakat juga perlu diberikan pengetahuan yang benar agar dapat melakukan tekniknya secara tepat seperti bagaimana menorehkan guratan di kertas suara dan hal-hal lain yang termasuk dalam proses regulasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline