Kasus kemanusiaan yang terjadi di Indonesia memang sangat banyak namun yang paling sering dijumpai adalah kasus kemiskinan dan kelaparan. Bukan rahasia lagi kalau para pejabat tinggi daerah maupun pusat tidak melongok ke bawah, karena mereka takut ditagih janji oleh rakyat untuk mensejahterakannya dan memberikan penghidupan yang layak bagi mereka. Namun yang sekarang terjadi para pejabat tinggi hidup sejahtera dan hidup bermewah-mewahan layaknya penikmat kekuasaan. Sungguh ironis memang apa yang terjadi di negara Indonesia yang dipandang sebagai negara agraris dan kaya akan sumber daya alamnya namun berbeda dengan kenyataan yang ada. Realitanya rakyat Indonesia sengsara , kelaparan dimana-mana, lapangan perkerjaan yang sempit dan kurangnya fasilitas publik yang disediakan oleh pemerintah Indonesia untuk mensejahterakan rakyatnya. Tingginya tingkat kemisikinan yang terjadi di Indonesia mengakibatkan krisis ekonomi, hal tersebut terjadi karena melonjaknya harga-harga bahan pokok di pasaran yang dirasa sangat mencekik kaum menengah ke bawah. Kenaikan harga bahan pokok disebabkan karena musim yang tidak menentu dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap petani kecil. Perhatian pemerintah terhadap petani kecil dirasa kurang sebanding dengan perhatian pemerintah terhadap pembangunan infrastrukutur sarana dan prasarana di gedung DPR, mereka merelakan uang bermilyar-milyar guna menambah fasilitas yang memadai padahal sekiranya gedung DPR dan fasillitas yang di dalamnya tersebut sudah dapat dikatakan lebih dari cukup. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kesengsaraan masyarakat di Indonesia yang disebabkan dengan meningkatknya angka kemiskinan.
Kemisikinan di Indonesia terjadi akibat kurangnya perhatian pemerintah Indonesia terhadap realita kehidupan masyarakat yang sebenarnya, hati dan mata mereka telah tertutup dengan bergelimpangnya harta di depan mereka, dan tanpa mereka sadari banyak rakyat Indonesia menjerit untuk meminta sesuap nasi. Kurangnya lapangan pekerjaan yang di sediakan oleh pemerintahan Indonesia adalah salah satu penyebab tingginya angka kemiskinan di Indonesia ini, banyak rakyat Indonesia yang menganggur, sebab di Indonesia jumlah penduduk yang ada tidak sebanding dengan jumlah pekerjaan yang disediakan. Pemerintah Indonesia hendaknya membatasi para pekerja asing, sebab di Indonesia masih banyak masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Kasus kemiskinan di Indonesia merupakan salah satu persoalan kemanusiaan, sebab di sana terjadi peristiwa penganiayaan terhadap rakyat secara tidak langsung. Mengapa dapat disebut sebagai tindakan menganiaya ? sebab walaupun pemerintah mengetahui kemiskinan yang terjadi di Indonesia, mereka seakan –akan menutup mata mereka untuk membereskan kasus kemiskinan yang terjadi , para anggota dewan lebih memilih untuk merencanakan renovasi gedung DPR yang baru atau mengadakan kunjungan-kunjungan ke luar negeri dengan alasan study banding . Kasus kemiskinan yang terjadi di Indonesia hendaknya bisa langsung menemui titik solusinya apabila pemerintah Indonesia lebih memeperhatikan kehidupan orang bawah bukan mementingkan pribadi dengan menimbun investasi sebanyak-banyaknya.
Yang pertama disini pemerintah seharusnya lebih memeperhatikan nasib petani kecil yang produski pangannya tidak mendapatkan hasil yang signifikan, disini hendaknya pemerintah merangkul dengan dekat, ditanyakan apa kendala yang terjadi sehingga produksi pertanian dapat maksimal. Petan kecil hendaknya diperjuangkan haknya , karena merekalah rakyat Indonesia dapat menikmati makan, bukan malah menambah produk impor dari luar yang dirasa malah menurunkan pendapatan para petani Indonesia seperti beras dan buah-buahan. Menurut saya sangat lucu kebijakan pemerintah untuk mengimpor garam yang sampai saat ini masih terjadi. Bagaimana bisa? Padahal Indonesia adalah negara kepulauan yang di dalamnya terdapat banyak air laut yang melimpah, kenapa masih saja mengimpor garam dari negara tetangga. Bila memang pemerintah peduli dengan nasib rakyat Indonesia yang di hantui oleh wajah-wajah kemiskinan , hentikan kegiatan impor barang yang sekiranya masih mampu diproduksi oleh warganya sendiri. Apabila di Indonesia masih dapat menyediakan sarana dan prasarana yang cukup untuk meningkatkan produksi garam, maka saya pikir untuk menghentikan kegiatan impor garam adalah hal yang tepat. Dalam hal ini pun nasib petani garam akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan bertambahnya permintaan produksi garam, lebih-lebih jika pemerintah Indonesia membuat ladang garam, sehingga lapangan pekerjaan dapat terbuka lebih lebar lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H