Kuliah Kerja Mengabdi - Dari Rumah (KKM-DR) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Pokja "Nawasena" ikut terlibat dan menyiapkan kegiatan Posyandu Dahlia III untuk balita dan lansia Desa Kebobang bertempat di kediaman salah satu warga pada Selasa (18/1/2022).
Mahasiswa-mahasiswi ini dibagi kedalam dua bagian, ada yang mengurusi balita dan ada yang di bagian lansia. Namun sebelum itu mereka membantu menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti menyiapkan kursi, buku, alat ukur tensi, ukur pinggang, berat badan dan juga timbangan-timbangan untuk balita.
Tidak hanya itu, mereka juga membantu membersihkan meja dan kursi yang akan dipergunakan di ruang tunggu. Mahasiswa laki-laki juga yang bertugas untuk menyiapkan timbangan gantung dan timbangan digital untuk mengukur berat badan balita.
Kegiatan ini dilangsungkan di halaman rumah salah satu warga, yaitu Ibu Kamti. Beliau telah meminjamkan secara berkala rumahnya untuk dapat dilangsungkannya kegiatan posyandu wajib ini.
Pada saat pemeriksaan berlangsung, balita yang akan diperiksa maka orang tua yang bersangkutan harus melakukan registrasi pada awal kedatangan. Setelahnya, balitanya dapat dilakukan penyuntikan polio atau pemberian vitamin penunjang nafsu makan untuk yang belum mendapatkannya. Namun dikhususkan untuk balita yang sedang sakit, setelah diperiksa oleh dokter maka diberikan obat penunjang kesembuhan.
Nursabrina Rahmawati, salah satu anggota Pokja "Nawasena" mengatakan saat mengarahkan adik-adik balita ini dibutuhkan kesabaran ekstra walaupun telah dibantu oleh orang tuanya. "Beberapa adik-adik diminta untuk berdiri tegap biar diukur tinggi badannya itu mereka nangis. Tapi ada beberapa juga ada yang udah berani kok buat ditimbang atau disuntik tanpa nangis." tambahnya.
Untuk pada bagian lansia, mayoritas yang hadir hanyalah nenek-nenekyang berasal dari RW.7 dan RW.8 Dusun Tumpangrejo, Desa Kebobang. Perlakuannya juga harus spesial, karena beberapa dari mereka mengalami pendengaran yang kurang baik. Sehingga membutuhkan penjelasan ulang beberapa kali.
Pada saat pemeriksaan, ditemukan banyak lansia yang memiliki tensi tinggi, bahkan sampai ada yang 200an lebih. "Tapi juga ada yang rendah banget sih. Dilihat-lihat juga jarang ada yang normal tensinya, kalo tinggi ya tinggi banget kalo rendah ya rendah banget." ujar Isytifana Yaquti, salah satu anggota Pokja ini.
Keberlangsungan kegiatan ini, dibantu juga oleh dokter. Sehingga mahasiswa hanya membantu dari segi pengarahan dan persiapan kegiatan saja. Setelah membantu kegiatan sosial tersebut, mereka dijamu makanan sedap. Semoga kegiatan sosial seperti ini kedepannya dapat terus berjalan walaupun di tengah pandemi.