Lihat ke Halaman Asli

Terjun ke Masyarakat, Mahasiswa-mahasiswi Pokja "Nawasena" KKM-DR UIN Maliki Malang Ikut Terlibat Pada Kegiatan Posyandu

Diperbarui: 11 Maret 2023   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muhammad Iqbal Dzulqarnain dan Widodo Aji Pradana saat membantu menimbang berat badan salah satu balita (Dokpri)

Kuliah Kerja Mengabdi - Dari Rumah (KKM-DR) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Pokja "Nawasena" ikut terlibat dan menyiapkan kegiatan Posyandu Dahlia III untuk balita dan lansia Desa Kebobang bertempat di kediaman salah satu warga pada Selasa (18/1/2022).

Mahasiswa-mahasiswi ini dibagi kedalam dua bagian, ada yang mengurusi balita dan ada yang di bagian lansia. Namun sebelum itu mereka membantu menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti menyiapkan kursi, buku, alat ukur tensi, ukur pinggang, berat badan dan juga timbangan-timbangan untuk balita.

Tidak hanya itu, mereka juga membantu membersihkan meja dan kursi yang akan dipergunakan di ruang tunggu. Mahasiswa laki-laki juga yang bertugas untuk menyiapkan timbangan gantung dan timbangan digital untuk mengukur berat badan balita.

Nursabrina Rahmawati, salah satu anggota Pokja "Nawasena" saat membantu penyuntikan polio untuk balita (Dokpri)

Kegiatan ini dilangsungkan di halaman rumah salah satu warga, yaitu Ibu Kamti. Beliau telah meminjamkan secara berkala rumahnya untuk dapat dilangsungkannya kegiatan posyandu wajib ini.

Pada saat pemeriksaan berlangsung, balita yang akan diperiksa maka orang tua yang bersangkutan harus melakukan registrasi pada awal kedatangan. Setelahnya, balitanya dapat dilakukan penyuntikan polio atau pemberian vitamin penunjang nafsu makan untuk yang belum mendapatkannya. Namun dikhususkan untuk balita yang sedang sakit, setelah diperiksa oleh dokter maka diberikan obat penunjang kesembuhan.

Nursabrina Rahmawati, salah satu anggota Pokja "Nawasena" mengatakan saat mengarahkan adik-adik balita ini dibutuhkan kesabaran ekstra walaupun telah dibantu oleh orang tuanya. "Beberapa adik-adik diminta untuk berdiri tegap  biar diukur tinggi badannya itu mereka nangis. Tapi ada beberapa juga ada yang udah berani kok buat ditimbang atau disuntik tanpa nangis." tambahnya.

Venna Angelita dan Isytifana Yaquti, anggota Pokja "Nawasena" saat membantu menimbang berat badan salah satu lansia (Dokpri)

Untuk pada bagian lansia, mayoritas yang hadir hanyalah nenek-nenekyang berasal dari RW.7 dan RW.8 Dusun Tumpangrejo, Desa Kebobang. Perlakuannya juga harus spesial, karena beberapa dari mereka mengalami pendengaran yang kurang baik. Sehingga membutuhkan penjelasan ulang beberapa kali.

Pada saat pemeriksaan, ditemukan banyak lansia yang memiliki tensi tinggi, bahkan sampai ada yang 200an lebih. "Tapi juga ada yang rendah banget sih. Dilihat-lihat juga jarang ada yang normal tensinya, kalo tinggi ya tinggi banget kalo rendah ya rendah banget." ujar Isytifana Yaquti, salah satu anggota Pokja ini.

Keberlangsungan kegiatan ini, dibantu juga oleh dokter. Sehingga mahasiswa hanya membantu dari segi pengarahan dan persiapan kegiatan saja. Setelah membantu kegiatan sosial tersebut, mereka dijamu makanan sedap. Semoga kegiatan sosial seperti ini kedepannya dapat terus berjalan walaupun di tengah pandemi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline