Lihat ke Halaman Asli

Adam Cahyo Ningrat

Mahasiswa dan pembengong handal.

Sinyal SOS Misterius di Pegunungan Hokkaido, Jepang: Korban Tinggalkan Sebuah Kaset Berisi Rekaman S

Diperbarui: 14 Juli 2023   19:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://www.facebook.com/327335377363940/posts/-kasus-misterius-tak-terpecahkan-di-jepang-kasus-tanda-sos-di-taman-nasional-dai/4362402

Assalamualaikum teman-teman.  Kali ini saya akan membahas tentang insiden SOS yang sudah lama sekali terjadi di Jepang. Insiden ini terjadi pada tahun 1989 dan berlokasi di pegunungan yang ada di Jepang, tepatnya di daerah Hokkaido. Kejadian ini bermula ketika helikopter yang dikirim untuk mencari dua orang pendaki yang hilang melihat tanda SOS yang terletak tidak jauh dari puncak gunung Asahidake. Tanda SOS ini berukuran cukup besar, dan terbuat dari ranting kayu.

Regu penyelamat pun kemudian melakukan pencarian di sekitar tanda SOS tersebut. Setelah beberapa saat, regu penyelemat berhasil menemukan dua pendaki yang hilang itu, yang ditemukan tidak jauh dari tempat SOS itu berada. Kedua pendaki itu lalu dibawa kembali ke Hokkaido. Kepolisian setempat pun mengucapkan terima kasih kepada kedua pendaki itu, karena berkat tanda SOS itu, regu penyelamat dapat dengan cepat dan mudah menemukan mereka.

Tetapi, kedua pendaki tersebut malah bingung karena mereka tidak merasa membuat tanda SOS itu. Regu penyelamat pun terkejut mendenganrnya, ternyata bukan kedua pendaki itu yang membuat tanda SOS tersebut. terus siapa?

Setelah mendapatkan informasi ini,  regu penyelamat pun langsung bergegas kembali ke lokasi pencarian. Regu penyelamat menduga bahwa ada pendaki yang tersesat dan membuat tanda SOS tersebut. Tetapi, karena hari sudah larut malam, regu penyelamat pun memutuskan untuk melakukan pencarian lagi besok.

Keesokan harinya, pencarian pun dilakukan. Regu penyelamat melakukan penyisiran di sekitar tanda SOS itu dengan seksama. Tak disangka, sekitar beberapa meter dari tempat kejadian ditemukan tulang belulang beserta sebuah tas. Kepolisian setempat kemudian melakukan investigasi. Usut punya usut beberapa tahun sebelumnya ternyata ada seorang pendaki yang dilaporkan menghilang. Nama pendaki tersebut adalah Kenji Iwamura. Dia menghilang saat mendaki Gunung Asahidake pada tahun 1984. Orangtuanya sudah melaporkan Iwamura ke polisi setempat, namun polisi tak kunjung menemui Iwamura. Kepolisian setempat pun menduga tulang belulang yang ditemukan oleh regu penyelemat adalah jasad Iwamura.

Setelah melakukan investigasi, polisi menemukan beberapa bekas gigitan pada kerangka tulang yang diduga berasal dari hewan liar. Lalu, di dalam tas yang ditemukan disamping kerangka mayat, ditemukan alat perekam yang didalamnya terdapat suara, diduga suara itu merupakan suara Iwamura. 

"SOS. Tolong aku. Aku di jurang. Tidak bisa bergerak. Tolong angkat aku dari sini."

Kira-kira seperti itulah suara dari alat perekam itu. Suara ini bahkan masih beredar di Internet.

Orang tua dari Iwamura juga tidak bisa memastikan apakah suara tersebut adalah suara Iwamura atau bukan, tetapi barang-barang yang ditemukan oleh polisi membuktikan bahwa jasad yang ditemukan berjenis kelamin laki-laki. Golongan darah Iwamura dan jasad tersebut juga sama-sama bertipe A. Akhirnya tulang belulang yang ditemukan dekat tanda SOS itu diidentifikasi dan disimpulkan oleh kepolisian setempat sebagai tulang belulang milik tubuh Kenji Iwamura.

Yang menjadi misteri pada kasus ini adalah tulang belulang yang ditemukan mengalami cedera patah pada bagian tubuh atas. Jadi bagaimana Iwamura bisa menebang pohon untuk menulis sinyal SOS dengan kondisi seperti Itu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline