Tentu sama-sama kita ketahui SDM Politik di Indonesia dari jaman Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi hingga sekarang tidak mengalami perubahan yang signifikan dan kita sering disuguhkan dengan banyaknya kader partai yang korupsi dan berperilaku melanggar norma. Sekarang ini kader partai politik adalah seperti pilihan sesuatu barang yang berada di dalam etalase yang dapat dilihat dan dipilih oleh orang banyak. Sebagaimana harusnya isi etalase, sesuatu yang ditampilkan haruslah sosok yang memiliki kwalitas yang mumpuni. Untuk membentuk sosok seperti itu di dalam sebuah partai politik haruslah dibuatkan sistem yang baik pada pendidikan kader politik yang personalnya memang dipersiapkan jelas mulai dari tahap seleksi penerimaan, kurikulum dan penugasannya setelah lulus dari pendidikan tersebut. Oleh sebab itu, ketika H. Agus Harimurti Yudhoyono, M.sc., M.P.A., M.A. atau yang biasa disebut dengan AHY ketika terjun ke dunia politik sangat serius tentang pendidikan kader.
Serius Melakukan Pendidikan Kader
Hanya sedikit partai politik yang memiki konsep membentuk kader dari dasar. Kebanyakan pendidikan kader dilakukan setelah mereka menjadi seorang anggota legislatif atau jabatan publik lainnya. Ideologi partai dan batasan norma hukum yang ada sering kali dilanggar oleh kadernya sendiri. Menelisik dari problematika tersebut, AHY pada 2018 yang pada saat itu masih menjabat sebagai komandan KOGASMA (Komando Satuan Tugas Bersama) Pemenangan Pemilu 2019 untuk Partai Demokrat membentuk Pendidikan Akademi Demokrat. Akademi Demokrat dibentuk sebagai langkah awal transformasi Partai Demokrat menjadi Smart Party yang berasaskan Nasionalis-Religius dengan pendidikan profesional dan merit system.
Akademi Demokrat
Akademi Demokrat adalah sekolah pejuang, patriot, dan kader pemimpin bangsa. Akademi Demokrat adalah bagian dari pendidikan politik dan cara Partai Demokrat dalam melakukan transformasi kepartaian ke arah yang lebih baik. Tujuan dari pendidikan ini adalah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul menggunakan sistem Tri Pola Dasar, yaitu pelatihan secara fisik, mental, dan intelektual. Pendidikan ini gratis, tidak dikenakan biaya untuk para siswa-siswinya. Kualitas siswa Akademi Demokrat ini sangat diperhatikan mulai dari tahap penerimaan yang persyaratannya harus lulusan S1 dan memiliki IPK minimal 3.00, berbadan sehat, bugar dan memiliki mental yang baik. Selain itu ketika selama masa pembelajaran, siswa tersebut diberikan kurikulum yang selaras dengan harapan rakyat terhadap kader partai politik yang salah satunya adalah pendidikan anti korupsi. Setelah lulus dari pendidikan mereka ditugaskan sebagai Tenaga Ahli mendampingi anggota DPR-RI Fraksi Partai Demokrat, merekalah benteng dan pengingat anggota DPR-RI agar tetap tegak lurus pada ideologi partai dan norma hukum yang berlaku.
Mencetak SDM Unggul dan Militan di Urutan Pertama Program Unggulan Ketum Partai Demokrat
Keseriusan itupun terus berlanjut, ketika AHY menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode tahun 2020 hingga tahun 2025 dan menjadikan beliau sebagai Ketua Umum partai parlemen termuda di Indonesia. Sebagai Ketua Umum sudah tentu memiliki program unggulan dan AHY memiliki 10 Program Unggulan yang akan dijalankan selama masa periode kepemimpinannya di Partai Demokrat. Ada sesuatu yang unik dari 10 program tersebut, AHY menempatkan program Mencetak SDM yang Unggul dan Militan di urutan pertama. Banyak hal yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh AHY demi mencetak SDM yang unggul dan militan. Selain Akademi Demokrat, kedepannya akan diadakan pendidikan lanjutan yang disebut Institut Partai Demokrat dimana pada tahap pendidikan ini diisi oleh anggota legislatif yang sedang menjabat dengan tujuan agar para anggota legislatif ini lebih berorientasi kepada kesejahteraan dan berdedikasi kepada rakyat bukan berorientasi kepada memperkaya diri atau kesenangan pribadi.
Memiliki Kader Berkualitas di 2024
Jika keseriusan AHY dalam mencetak kader konsisten hingga sampai ke perhelatan pemilu 2024 nanti, maka Partai Demokrat nantinya akan memiliki lebih banyak memiliki kader berkualitas mumpuni yang berorientasi kepada rakyat Indonesia. Rakyat dapat lebih mudah memilih dan menentukan pilihan kepada kader Partai Demokrat karena telah melihat hasil dari pendidikan kader Partai Demokrat. Bukan hal yang mustahil bila di 2024 nanti perolehan suara Partai Demokrat meningkat seiring dengan meningkatnya kualitas kader yang dimiliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H