Lihat ke Halaman Asli

A Damanhuri

Gemar bersosial dan penikmat kopi

Menjadikan Masjid sebagai Jantung Kehidupan Masyarakat

Diperbarui: 11 Maret 2020   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Raya Padang Pariaman berdiri di depan kantor bupati. Diharapkan masjid ini sebagai jantung kehidupan masyarakat, terutama ASN di lingkungan Pemkab setempat. foto dok medi hendra diskominfo padang pariaman (dokpri)\

Secara terminologis masjid diartikan sebagai tempat beribadah umat Islam, khususnya dalam menegakkan shalat. Masjid sering disebut Baitullah (rumah Allah), yaitu bangunan yang didirikan sebagai sarana mengabdi kepada Allah. 

Pada waktu hijrah dari Makkah ke Madinah ditemani shahabat beliau, Abu Bakar, Rasulullah SAW melewati daerah Quba. Di sana beliau mendirikan masjid pertama sejak masa kenabiannya, yaitu Masjid Quba (QS 9:108, At Taubah).

Setelah di Madinah, Rasulullah juga mendirikan masjid, tempat umat Islam melaksanakan shalat berjamaah dan melaksanakan aktivitas sosial lainnya. Pada perkembangannya disebut dengan Masjid Nabawi. Fungsi masjid paling utama adalah sebagai tempat melaksanakan ibadah shalat berjamaah.  

Ajaran Rasulullah SAW tentang shalat berjamaah merupakan perintah yang benar-benar ditekankan kepada kaum muslimin. Sebenarnya, inti dari memakmurkan masjid adalah menegakkan shalat berjamaah, yang merupakan salah satu syiar Islam terbesar. Sementara yang lain adalah pengembangannya. 

Shalat berjamaah merupakan indikator utama keberhasilan kita dalam memakmurkan masjid. Jadi keberhasilan dan kekurang-berhasilan kita dalam memakmurkan masjid dapat diukur dengan seberapa jauh antusias umat dalam menegakkan shalat berjamaah.

Meskipun fungsi utamanya sebagai tempat menegakkan shalat, namun masjid bukanlah hanya tempat untuk melaksanakan shalat saja. Di masa Rasulullah SAW, selain dipergunakan untuk shalat, berdzikir dan beritikaf, masjid bisa dipergunakan untuk kepentingan sosial. Misalnya, sebagai tempat belajar dan mengajarkan kebaikan (menuntut ilmu), dan lain sebagainya.

Dalam perjalanan sejarahnya, masjid telah mengalami perkembangan yang pesat, baik dalam bentuk bangunan maupun fungsi dan perannya. Hampir dapat dikatakan, dimana ada komunitas muslim di situ ada masjid. 

Memang umat Islam tidak bisa terlepas dari masjid. Apalagi di Sumatera Barat yang sangat kental dengan falsafah Adat Basandi Syara' Syara' Basandi Kitabullah, yang juga telah mencanangkan program (back to surau) kembali ke masjid. 

Karena Masjid di samping menjadi tempat beribadah, masjid juga telah menjadi sarana berkumpul, menuntut ilmu, bertukar pengalaman, pusat dawah bagi orang-orang Minang sejak dulunya.

Banyak masjid didirikan umat Islam, baik itu masjid umum, masjid sekolah sebagai penunjang kegiatan ekstra dalam rangka pembentukan karakter siswa, masjid kampus, masjid di komplek perkantoran maupun yang lainnya. 

Masjid didirikan untuk memenuhi hajat umat, terkhusus masjid yang ada di komplek perkantoran bagi pegawai di lingkungan kantor masjid menjadi kebutuhan spiritual mereka, guna mendekatkan diri kepada penciptanya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline