Oleh : Adam Nur Fadhilah dan Syamsul Yakin, Mahasiswa dan Dosen UIN Jakarta
Mengembangkan retorika dalam komunikasi verbal, baik lisan maupun tulisan, membutuhkan perhatian pada beberapa aspek penting. Berikut tiga hal utama yang perlu diperhatikan:
1. Penggunaan Bahasa Baku: Bahasa baku, yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sangat penting terutama dalam situasi resmi. Bahasa ini membantu menjaga formalitas dan kejelasan komunikasi. Namun, penggunaan bahasa asing secara sesekali bisa menambah keyakinan audiens terhadap apa yang kita sampaikan. Selain itu, menyelipkan bahasa gaul atau bahasa daerah dapat membuat pembicaraan lebih akrab dan menambahkan humor yang menyegarkan.
2. Informasi Berbasis Data: Informasi yang kita sampaikan harus didasarkan pada data yang akurat. Data adalah fakta mentah yang dapat diolah menjadi informasi yang berguna. Fakta adalah segala sesuatu yang nyata dan dapat diamati. Menggunakan data yang tepat, seperti angka, simbol, atau kata-kata yang dapat diverifikasi, membantu memastikan bahwa informasi yang kita berikan dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.
3. Pentingnya Riset: Riset adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpulkan data. Hasil riset, seperti data demografi atau statistik ekonomi, dapat dijadikan referensi dalam menyampaikan informasi. Mengutip hasil riset meningkatkan kredibilitas dan memperkuat argumen yang disampaikan. Dengan memperhatikan penggunaan bahasa baku, memastikan informasi yang disampaikan berbasis data, dan melakukan riset yang mendalam, pengembangan retorika komunikasi verbal dapat dilakukan dengan efektif. Keterampilan ini perlu dipelajari secara teori dan dipraktikkan secara terus-menerus untuk menghasilkan komunikasi yang jelas, meyakinkan, dan berdampak.
Semoga bacaan ini dapat membantu pembaca terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H