Tantangan komedian, pelawak, dagelan, tukang lucu.
Komedi yang tidak bisa ngepasin sama genre audience-nya berakibat fatal, yakni Kemarau. garing.
Saya pernah #Laughshow (istilah untuk acara saya) di kampus. dan pecah berkeping-keping, ambyar, 1 menit 12 tawa (12 LPM: LaughPerMenit)
Bahan yang sama saya bawakan di acara Sosial, wah, 1 menit sunyi, 2 menit sunyi, 1 jam 12 senyuman.
Nggak nangkep, dan kemarau panjang.
maka seorang komedian harus menguasai atau memiliki yang namanya CQ (Comedy Quotient), kecerdasan Komedi. dimana dia melawak, bahan atau materi apa yang pas.
Stand Up Comedy boleh jadi tidak semua menganggap lucu, karena beberapa materi perlu mikir dulu untuk direspon lucu. Lawak Tabur Tepung lucu bagi sebagian masyarakat. Slapstik namanya.
Nah, ada Stand Up Comedian yang mampu menjembatani keduanya, yakni dengan memakai bahasa Universal, yakni Musik. contohnya Mudi Taylor. Musik yang diplesetkan bisa diterima semua kalangan.
Komedian without me is Kodian
me dalam artian orisinel, hanya yang mengkreasikan materi yang bisa membawakan secara sempurna.
Che ce n me
Saya pernah ngasih bahan buat Chevrina (personil Tangga) untuk Stand Up
cuma dia bilang ,"wah, ini cuma mas Wahyu yg bisa bawain, kl aku nyampein jd nggak lucu"
Nah, kadang seperti itulah. orisinel.
Berbeda genre tidak jadi masalah. jangan diseriusin banget kayak Sunni Syiah aja.
Semoga Mengharukan