Lihat ke Halaman Asli

Curhat Industri Kreatif

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1353329537470716280

Saya tidak akan mengeluh, karena mengeluh itu membuang banyak energi sia-sia. yang buang energi gak sia-sia itu melenguh.. *narikbecak soal lamanya turun Merk terdaftar dari HAKI, itu mah soal biasa. 2 tahun, ya nyantai aja. soal pembajakan karya cipta juga biasa banget di negara agraris ini, resikonya memang bajak membajak kok. Kalaupun Indoneisa tetep negara maritim, juga gakbakal lepas dari pembajakan kan? kapten hook berkeliaran. sampai-sampai tuh ada sambel yang terkenal di tanah jawa, namanya sambel bajak. bahkan ada hewan yang sangat dilindungi, yakni bajak bercula satu

yah, kalau kita giat, kita diikuti plagiat. kalau kita mencetuskan inspirasi..ee dibelakangnya ada piracy. pembajakan itu memang peninggalan jaman kolonial belanda, terbukti adanya politik Divide et emperan, tak heran tuh banyak dividi at emperan jalan.

Memberikan social education pada konsumen maupun pelanggan itu yang cukup berat. saya, pelaku industri kreatif. Saya dirikan adaideaja ini 13 Februari 2004, waktu masih sekolah, modalnya cuma komputer 1, sama printer 1. saya waktu di jogja buka advertising, dan se kabupaten kulonprogo nggak ada saingannya. Tahun 2004, adaideaja yg dulunya saya berinama Wahyu Lies's incorporation ini melayani cetak foto tanpa film klise negatif. cukup bawa foto hitamputih-mu yang sudah rusak termakan usia, dalam sehari besok diambil jadi baru, ful color. dan selembar foto dihargai 5000 tok. sekarang saya di solo, mendirikan Budidaya kaos plesetan, dengan 650 agen di seluruh Indonesia, dan sekarang saya jadiken franchise, dengan beberapa franchisee sudah mulai jalan. Alhamdulillah, atas bakat dari Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan lucu, supaya berperi kehidupan yang lebih maju, maka saya kembangkan bisnis itu. intinya adalah jualan ide desain, hanya medianya jadi kaos, jadi naskah iklan, jadi boneka, jadi coklat yang personal (kemasan pake foto pemesan).

namun masih saja ada yang nanya: kaos sekilo sama sekodi dijual berapa ya?

faham industri kreatif? pelaku-pelakunya agak lesu kalau ditanya begituan. lebih suka ditanya: mas saya dari komunitas mancing mania, mau bikin kaos, ada ide apa yang unik tentang mancing mania? naah... inii kita sukaa banget pertanyaaan tantangan seperti ini.. pertanyaan seperti ini memang sering ditanyakan kepada saya, tapi bukan oleh customer :( tapi oleh wartawan :D saya sampai saat ini sudah diliput oleh 53 media seperti Kompas, ide bisnis (punya KG juga) majalah intisari, sampai ke yang foreign gitu, the Jakarta Globe, Akses magazine yang nembus sampe Rusia sana majalahnya. dan saya ingin berbagi inspirasi. Alhamdulillah sudah saya terbitkan dalam bentuk buku plesetan koplak berjudul emperpreneur: from emperan to empire. semoga mengharukan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline