Lihat ke Halaman Asli

ada bilaa

mahasiswa

Hubungan Pernikahan Dini dengan Masa Perkembangan Anak

Diperbarui: 13 November 2023   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengutip dari sumber akun instagram @beritaseputarsidoarjo pada tanggal 13/11/2023 Maraknya pernikahan dini di kalangan anak muda dibawah umur membuat Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengingatkan kepada para milenial Sidoarjo dalam acara jalan sehat dan dance compation remaja milenial cegah stunting memperingati hari kesehatan nasional/HKN ke 59th 2023 yang digelar di Gor Sidoarjo. Beliau mengingatkan kepada generasi milenial agar tidak terburu-buru menikah sebelum memiliki kesiapan yang matang, sebab pernikahan dini yang tanpa dilandasi kesiapan menjadi orang tua akan membawa dampak buruk diantaranya meningkatnya angka kematian ibu dan bayi, putus sekolah, serta balita stunting. Kurangnya pengetahuan pasangan nikah muda tentang pemenuhan gizi serta perawatan balita jelas membawa dampak pada pertumbuhan yang bisa menjadikan balita stunting.

Anak - anak yang menikah pada usia dini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor psikologis, seperti tekanan dari lingkungan sosial, keinginan untuk mencari keamanan atau perlindungan, kurangnya pendidikan tentang mengadakan pernikahan dini, serta pengaruh budaya atau nilai - nilai tradisional yang mendorong pernikahan pada usia muda. Selain itu, faktor emosional seperti rasa ingin memiliki hubungan yang stabil atau perasaan kesepian juga dapat mempengaruhi keputusan untuk menikah pada usia yang lebih muda.

Hal ini sejalan dengan teori belajar menurut Albert Bandura tentang belajar melalui observasi dan peniruan bisa terkait dengan pernikahan dini karena faktor lingkungan dan model yang diamati dapat mempengaruhi keputusan seseorang terkait pernikahan. Contohnya, jika seseorang tumbuh dalam lingkungan di mana pernikahan dini dianggap normal atau dijadikan contoh, hal ini bisa mempengaruhi anak anak yang tumbuh dilingkungan tersebut. Selain itu, Budaya memiliki pengaruh besar terhadap pernikahan dini dalam masyarakat. Faktor-faktor seperti nilai-nilai tradisional, tekanan sosial, dan norma-norma budaya dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk menikah pada usia yang sangat muda. Budaya yang mendorong pernikahan sebagai bentuk kesuksesan atau tanggung jawab sosial bisa mempercepat pernikahan di usia dini. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya pernikahan dini juga dapat berpengaruh kepada pasangan muda.

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pernikahan dini salah satunya adalah faktor lingkungan yang paling berpengaruh. Selain itu, faktor kurangnya pengetahuan pasangan muda tentang bahaya pernikahan yang dilakukan dibawah umur dari sisi psikologis namun juga dari bayi yang akan lahir dari pernikahan tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline