Pendidikan mempunyai peranan penting bagi anak, terutama untuk anak usia dini sebagai bekal seorang anak di masa depan. Seorang filsuf bernama Jean Piaget menamakan masa anak-anak awal, dari sekitar usia 2-7 tahun, pada usia ini mereka sedang menempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak. Masa kanak-kanak merupakan masa yang ideal untuk mempelajari keterampilan tertentu karena tubuh mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit sehingga keterampilan yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.
Anak-anak pada usia ini bersifat meniru dan banyak bermain sehingga, itu menjadi sebuah tantangan bagi kita orang dewasa untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Pendidikan tidak hanya dari segi akademik namun, pendidikan secara non akademik juga sangat dibutuhkan bagi seorang anak untuk meningkatkan motorik anak, daya fikir, emosi, dan kreativitas anak. Ada beberapa hal yang dapat kita berikan kepada anak untuk melatih kreativitas anak salah satunya adalah dengan membuat mozaik. Menurut Mulyani dan Gracinia (Suriyani,209) menjelaskan bahwa tujuan mozaik yaitu :
a. Melatih berkreasi dengan berbagai media, mozaik dapat dilakukan dengan menempelkan benda-benda kecil seperti biji-bijian/potongan kertas kecil ke gambar yang telah ditentukan.
b. Melatih ketelitian dan kesabaran, karena dalam kegiatan ini anak dilatih untuk mengontrol kesabaran dan emosinya lewat kegiatan menempel potongan benda-benda kecil.
c. Melatih konsentrasi, dalam kegiatan ini anak-anak dilatih untuk konsentrasi lewat memotong kertas-kertas kecil menggunakan gunting.
d. Melatih motorik halus, karena dalam kegiatan ini anak menggunakan jari-jemari untuk mengambil benda-benda kecil dan melibatkan koordinasi otot tangan dan mata.
e. Mengembangkan konsep warna dan keserasian, di sini anak-anak dilatih untuk menggabungkan berbagai macam warna untuk mempercantik karya seni mozaik.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2023 di salah satu sekolah TK di Surabaya, saya bersama dengan teman-teman saya menggunakan kertas lipat yang kami potong kecil-kecil dan memberi instruksi kepada anak-anak untuk menempelkannya ke gambar yang telah kami sediakan. Namun hasilnya, menunjukkan bahwa keterampilan motorik halus anak-anak kurang berkembang dengan baik. Ini dibuktikan dengan adanya 5 anak yang belum bisa menempelkan secara mandiri potongan-potongan kertas kecil ke gambar yang telah kami berikan dan 2 anak yang tidak bisa sama sekali untuk menangkap perintah yang kami berikan sehingga salah satu dari kami harus membantunya untuk menyelesaikan tugas tersebut.
kesimpulannya adalah Motorik halus adalah gerakan yang dilakukan oleh bagian-bagian tubuh tertentu dan hanya melibatkan sebagian kecil otot tubuh. Anak-anak usia prasekolah perlu dikenalkan dengan kegiatan motorik halus karena kegiatan ini merupakan sebuah awalan pematangan dalam hal menulis dan menggambar. Anak-anak butuh persiapan yang matang sebelum bersekolah sehingga dia mampu menguasai gerakan-gerakan yang akan dilakukan nantinya pada saat dia sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H