Lihat ke Halaman Asli

Injakkan Kakimu Ke Wajahku,Agar Hilang Kesombonganku

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ketika Islam mengajarkan kita untuk menjauhi sifat meremehkan,menghina bahkan berlaku sombong kepada orang lain.Maka tampaklah pelajaran perharga dari Kisah Sahabat Nabi saw yang bernama Sayidina Abu Dzar. Pada suatu hari Nabi Muhammad saw mendengar sahabatnya memanggil sahabat yang lain dengan,”Hai Ibnus-Sauda’(anak dari perempuan hitam),” maka beliau menegurnya ketika bertemu,”Engkau masih melekat dalam dirimu sifat jahiliyah.”(HR Muslim).”Apakah anak dari perempuan yang berkulit putih memiliki keutamaan atas anak dari perempuan hitam kecuali dengan takwa kepada Allah!?”. Sayyidina Abu Dzar paham dengan pelajaran ini,beliau pergi menemui sahabatnya yang telah dikatan Ibnus-Sauda’ yaitu Sayidina Bilal.”Ke sini,aku mengucapkan kata-kata itu kepadamu.Aku salah,”kata Sayyidina Abu Dzar kepada Sayidina Bilal. “Engkau telah aku maafkan.”Jawab Sayidina Bilal. Sayyidina Abu Dzar  berkata,”Oh tidak.Ini kening dan wajahku.Aku letakkan di tanah.Ijakkan kakimu ke wajahku biar kesombongan itu lenyap dari batinku.” “Aku telah memaafkan engkau.”Jawab Sayidina Bilal sekali lagi. Sayyidina Abu Dzar  berkata,”Demi Allah,aku tidak bisa tenang dan diriku tidak akan tentram sebelum kau injakkan kakimu ke pipi dan wajahku.Biar semua keangkuhan keluar dari batinku.” Betapa indahnya etika diatas,etika yang diajarkan oleh Sang Kekasih Tuhan kepada sahabatnya yang juga muridnya.Persahabatan yang tidak dilandasi oleh takwa akan berubah menjadi permusuhan,kadang di dunia dan yang pasti di ahirat.Allah SWT berfirman, Artinya : Teman-teman akrab pada hari itu sebagaiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa (QS az-Zukhruf [43] : 67) Ingatlah,orang yang membantu untuk menutup pandangan dari maksiat,orang yang membantumu untuk bisa melaksanakan shalat tepat pada waktunya,dialah temanmu yang sesungguhnya.Dialah teman yang berguna,yang persahabatannya memberikan manfaat bagimu di dunia dan ahirat.Yakni,dia saat mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan surga,saat mereka berada di bawah naungan Arsy Tuhan Yang Maha Pengasih pada hari yang tidak ada tempat berteduh kecuali naunganan-Nya.Merekalah orang yang saling mencintai dan saling bersaudara dengan iklas karena Allah SWT. Maka,tegakkanlah hak persaudaraan ini.Terjunlah di masyarakat kalian dan bangunlah pandangan kalian terhadapat apa yang terjadi di dunia dengan pola pandangan ini,yakni pola pandangan ghirah (kepedulian dan semangat kepada agama) serta kasih sayang,dengan pola pandangan ketegaran dan penjelasan yang baik,dengan pola pandangan keteguhan dan pekerti yang mulia. Dalam hadist telah disebutkan, Maka,lihatlah oleh kalian siapa yang menjadi teman kalian.(HR Abu Dawud).

Dikutip dan di edit dari Kitab Al Wasathiyah Fil-Islam Karya Habib Umar Bin Hafidz

Terjemah Bahasa Indonesia dengan Judul ” Agama Moderat “

Ulama Salaf Tarim Hadramaut,Yaman

Sumber : http://cintaallah.org/mencegah-kesombongan/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline