Lihat ke Halaman Asli

Michael Aditya

Healer, Hypnotherapist, Neo NLP Practitioner, IT People

Pengalaman Men-Transendensi-kan Level Kesadaran

Diperbarui: 10 Maret 2020   16:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

10 Maret 2020

Ya begitulah kalau diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, tidak ada yang salah, hanya saja artinya tidak seperti yang dimaksudkan. Kami (Saya dan Istri) mengikuti sebuah Mentoring "Trancending Level of Consciousness" oleh Bang Aswar dari Pure Conscioudness Indonesia. Yang dilaksanankan di Semarang selama 2 hari (7-8 Maret 2020).

Kami belajar bersama dengan peserta yang lainnya yang mengikuti Mentoring ini. Pasti anda bertanya "Apasih itu Mentoring TLoC?". Kalau ditanya saya hanya bisa menjelaskan dari pemahaman saya yang sifatnya opni, karena setiap peserta yang hadir merasakan pengalaman yang berbeda-beda.

Mentoring TLoC bagi saya adalah bagaimana kita memandang segala sesuatunya bukan lagi dari yang mengalami tetapi sebagai yang mengamati (Observer) sehingga tidak lagi terjebak dan terserap dalam ruang-waktu. Kita bisa memandang tanpa membebani sebuah masalah dengan nilai-nilai yang kita sematkan pada sebuah masalah. Kita memandangnya murni, semua kejadian adalah positif. Mampu meberikan kemaknaan bagi pengalaman kehidupan kita sebagai manusia maupun sebagai spiritual being.

Memandang kehidupan sebagai sesuatu yang kualitatif bukan lagi yang kuantitatif, nilai-nilai ditetapkan berdasarkan kualitasnya, bukan lagi kepada kuantintasnya.

Tidak peduli berapa lama anda sudah hidup dan mengalami kehidupan, siapapun masih bisa melakukan perubahan ini.

Kehidupan Orang lain juga mewakili kehidupan kita (Anda dan saya)

Ini saya rasakan ketika saya menyaksikan seorang peserta yang maju dan sedang mengalami "Mentoring" untuk mentransendensikan Level Kesadarannya. Berbagai pengalaman di LoC 20-175, di sampaikan dengan detail oleh salah seorang peserta TLoC ini, yang dilakukan Bang Aswar hanya mencatat di flip chart dan menanyakan event-event yang dialami beserta emosi yang terkandung di dalamnya. 

Sebelum kelas Mentoring ini, sebelumnya saya sudah pernah mengikuti workshopnya PCI yang dilakukan di surabaya, kurang lebih saya punya gambaran bagaimana itu mentoring TLoC, sehingga konsepnya saya sudah pernah tahu.

Tapi kali ini di dalam Mentoring TLoC ini, lebih dalam lagi, sebuah deep interview di dalam level Experiencer yang sedang di mentoring tersebut. Kadang event-event yang di ceritakan juga terjadi di kehidupan peserta-peserta yang lainnya, maka kita merasakannya juga, baik emosinya maupun experience nya, ikut empati di dalam mentoring tersebut. Kepedihan, kesedihan, kemarahan kebencian dan segala macam emosi yang terkuak di dalamnya ikut merasakan keadaan tersebut, bagi mereka yang emosi dan experience nya terwakili.

Tidak Mau Rugi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline