Lihat ke Halaman Asli

Michael Aditya

Healer, Hypnotherapist, Neo NLP Practitioner, IT People

Kegagalan (Failure)

Diperbarui: 4 Maret 2020   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

29 Januari 2020

Saya yakin ketika saya tulis judul yang mengandung kata Negatif akan lebih menarik dari pada kalau saya tulis dalam kata positif, kalau misal saya tulis "Keberhasilan" atau "Kesuksesan" maka kemungkinan yang tertarik untuk membaca tulisan ini tidak akan lebih banyak dari pada saya tulis judulnya "Kegagalan".

Mengapa Demikian?

Inilah desain default manusia, selalu melihat hal yang negatif, melihat segala sesuatunya dari sisi 'Bahayanya' karena default manusia adalah 'Survival' atau untuk bertahan hidup, untuk kelangsungan hidupnya masing-masing selalu waspada akan kegagalan, dibekali oleh perangkat emosi ketakutan yang fungsinya adalah 'Cautious' atau berhati-hati.

Fight or Flight (or Freeze)

Sampai ada istilah 'Fight or Flight' yang artinya bertarung atau kabur. Ya sebenarnya ada satu lagi namanya Freeze (Petrified) terdiam. Sama dengan default reaksi manusia terhadap ancaman bahaya, bertarung kalau merasa bisa mengatasi kalau nggak bisa ya kabur, lari dari kenyataan atau malah Freeze terdiam seribu bahasa karena nggak mampu bertarung, nggak mampu kabur,  ya diam aja terpaku.

Why?

Kembali kepada kenapa saya menulis judul dengan kata negatif kegagalan. Ya karena seperti itulah kita default manusia, selalu fokus kepada kegagalan.... setiap usaha yang kita lakukan selalu dimulai dengan "Bagaiman nanti kalau gagal?", "Gimana nanti kalau ditolak?", "Ya Apa nek nanti rugi?", "Jangan saya, saya takut gagal", "Saya takut salah", dan banyak laigi lainnya yang membuat kita "AKHIRNYA" menjadi "GAGAL" beneran, karena kita memberikan Atensi kepada "gagalnya" daripada "berhasilnya".

Fokus Kepada KEBERHASILAN

Mulai saat ini setelah anda baca tulisan ini, ganti pandangan anda kepada "KEBERHASSILANNYA". Mulailah dengan..."Wah kalau Presentasi saya berhasil, Bapak -- Ibu saya pasti bangga dengan saya", "Kalau Proyek ini Goal, saya bisa membelikan Bapak saya Hanphone baru", "Gimana ya rasanya jadi Manager Proyek ini?", "Pasti enak rasanya bisa membangun perumahan murah untuk sanak saudara saya". Dan lain sebagainya, saya yakin anda sedang menghadapi beberapa ketakutan akan kegagalan di dalam kehidupan ini, iya benar yang sedang anda jalani sekali, yakinlah bahwa ketakutan itu hanya ilusi, tapi yakinlah bahwa bahaya itu nyata. Anda yang pegang kendali hidup anda bukan default pabrikan anda.

Sudah kah anda fokus kepada KEBERHASILAN hari ini?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline