Lihat ke Halaman Asli

Gelisah yang Tertahan

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14077644761172779089

[caption id="attachment_337673" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi/ republika.co.id"][/caption]

Entah....

Apa yg harus ku ungkapkan

Dadaku masih sesak dgn gelisah yang tertahan

Dan itu sangat wajar

-

Aku masih mengirimmu pesan angin

Meraba dalam pekat

Memupuk cita dalam  harap

.

Adakah sebuah hasil yang indah nantinya

Atau hanya mimpi

Oleh rasa yang mungkin tak ada

-

Yang jelas sangat wajar gelisah itu ada

Dan ini bukan sangka..

Tapi kekhawatiran yang memang semestinya

-

Rasa ini masih utuh

Tidak pudar sedikitpun

Walau nanti aku harus luruh

Keruh dan rapuh

Aku tetap setia

Ls.11/08/2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline