Lihat ke Halaman Asli

ABDUL GHAFUR NASRULLAH

Tugas Teknik Penulisan dan Publikasi Ilmiah

Untung Berlipat Berternak Ayam KUB

Diperbarui: 2 Mei 2021   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Keunggulan berternak ayam KUB atau ayam Kampung Unggulan Balitbangtan salah satunya yaitu bisa memproduksi telur yang lebih banyak dari pada ayam kampung biasa. Ayam ini juga lebih tahan penyakit karena mempunyai immune yang lebih tinggi menurut Balai Penelitian dan pengembangan pertanian. Itulah yang membuat ayam KUB sangat menguntungkan yang bisa memproduksi daginng dan telur lebih baik dari ayam kampong biasa.

            Ayam KUB merupakan jenis ayam kampung dengan galur baru yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian. Budidaya ayam KUB bertujuan untuk meningkatkan produksi telur ayam kampong agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Ayam KUB memiliki keunggulan seperti sifat mengeram rendah dan produksi telur tinggi, sehingga menjadi indukan penghasil DOC.

  • Sejarah Ayam KUB

Asal usul ayam KUB dimulai dari program Balitnak pada tahun 1997 dengan mendatangkan indukan ayam kampong dari beberapa daerah di Jawa Barat seperti Cipanas, Cianjur, Jatiwangi, Pondok Rangon, Depok, Ciawi, dan Jasinga. Kemudian pada tahun 2010-2014 ayam KUB disosialisasikan melalui forum ilmiah.  Dengan adanya ayam KUB masyarakat sangat terbantu untuk berternak ayam KUB karena memiliki daya tahan tubuh terhadap penyakit dan produksi telur yang tinggi.

  • Keunggulan Ayam KUB

     Keunggulan ayam KUB yaitu terdapat pada produksi telurnya yang mencapai 2 kali lipat dari ayam kampung biasa sehingga sangat menguntungkan peternak dalam produksi telur ayam kampung. Karena ditujukan untuk ayam petelur, dalam satu tahun ayam KUB mampu menghasilkan telur sebanyak 180 butir. Tetapi, masa panen ayam KUB membutuhkan waktu 70-90 hari, lebih cepat daripada ayam kampung biasa yang memerlukan waktu sekitar 5 bulan. Perkembangannya lebih cepat, memiliki daya tahan tinggi akan penyakit, sama halnya seperti ayam joper. Sifat mengeramnya juga rendah seperti ayam joper. BBPP Kupang.

  • Karakteristik Ayam KUB
  • warna bulu : sebagian besar (64 %) berwarna hitam
  • warna paruh : kuning sampai kehitaman
  • warna kaki/shank : sebagian besar (74 %) berwarna abu-abu sampai hitam bentuk kepala : lonjong
  • bentuk jengger : sebagian besar (71 %) bentuk tunggal, dan sebgian kecil (29) berbentuk kacang polong (pea).
  • Sifat mengeram : 90 % tidak mengeram
  • Produksi telur : 160---180 gi=utir/ekor/tahun
  • Produksi telur henday : 65---70 %
  • Frekwensi bertelur : tanpa clutch;
  • Umur pertama bertelur ; 20---20 minggu
  • Bobot badan pertama bertelur : 1,2---1,5 kg
  • Bobot badan umur 20 minggu : jantan 1,60 + 0,65 kg, betina : 8,5 + 0,38 kg
  • Panjang paha (femur) : jantan: 10,23+0,65 cm
  • Panjang ceker (shank) : jantan : 10,23 + 0,65 cm, betina 8,35 + 0,38 cm Panjang sayap : jantan 23,48 + 1,51 cm. Betina : 19,21 + 1,16 cm
  • Panjang tulang dada (sternum): jantan : 13,08+1,03 cm, betina : 10,52 + 0,81 cm

            Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ayam KUB memiliki banyak keunggulan untuk dipelihara agar masyarakat dapat terbantu dalam produksi telur kampung karena kelebihannya dalam memproduksi telur. Selain itu juga juga, daging ayam KUB cukup baik untuk dikonsumsi karena sama persis dengan kualitas ayam kampung pada umumnya.

Daftar Rujukan

  • Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Sembawa, Sembawa, Sumatera Selatan.
  • Dinas Peternakan dan Prikanan Kabupaten Grobogan.
  • Kementerian Pertanian, Badan Penyluhan dan Pengembangan Sumberdaya       Manusia Pertanian, BBPP Kupang.
  • Priyanti et al., 2016.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline