JAKARTA PUSAT -- Musim dingin telah mengepung Palestina, Suriah, Lebanon, Kashmir, Rohingya dan beberapa negara konflik lain di berbagai penjuru dunia. Mereka yang hidup di negara konflik terbiasa hidup dalam ketakutan dan kekurangan namun, musim dingin adalah puncak dari ketakutan mereka.
Tinggal di tenda-tenda yang sederhana dan rumah-rumah yang telah rusak tanpa penghangat, baju hangat dan makanan yang memadai sangat sulit bagi mereka untuk bertahan di tengah musim dingin yang bisa mencapai 0 derajat celcius. Beberapa kasus kematian dari bayi hingga orang dewasa bahkan telah terjadi karena mereka tidak sanggup menahan hawa dingin.
Menanggapi masalah tersebut Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jakarta Pusat mengadakan Kajian di Masjid Sunda Kelapa, Menteng Jakarta Pusat bersama Ustadzah Lulung Mumtaza dan Elly Sugigi. Dalam kajian tersebut Tim ACT mengajak masyarakat untuk menunjukan semangat kepedulian melalui kegiatan amal untuk membatu masyarakat di negara konflik yang sedang menghadapi krisis musim dingin melalui program bantuan musim dingin di negara-negara konflik.
Kepala Cabang ACT Jakarta Pusat, Aat Soihat mengatakan "Selain mengajak warga jakarta pusat untuk belajar bersama narasumber dan bintang tamu yang luar biasa, tujuan diadakannya kajian ini juga untuk menyebarkan semangat berbagi atau kepedulian terhadap saudara yang sedang membutuhkan khususnya yang saat ini sedang mengalami kesulitan akibat musim dingin" Ungkap Aat.
Antusiasme peserta kajian dalam memberikan dukungan untuk saudara di belahan dunia lain terlihat saat kegiatan lelang kemanusiaan dilakukan. Beberapa peserta langsung mengangkat tangan sebagai tanda dukungan dan komitment berdonasi untuk program bantuan musim dingin.
Pada Kajian di Masjid Sunda Kelapa ini juga terdapat layanan kesehatan gratis dari Humanity Medical Services ACT untuk peserta yang hadir. Berbagai perusahaan seperti Pegadaian Syariah, Wardah, Inaco dan Rafhanah yang turut serta mensponsori kegiatan kajian tersebut dan juga memberikan dukungannya untuk program bantuan musim dingin di negara-negara konflik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H