Lihat ke Halaman Asli

Ahok, Gue Suka Cara Loe

Diperbarui: 2 Februari 2016   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sosok Basuki Tjahya Purnama menjadi trending, sekaligus menggelitik Kepala Daerah di Indonesia. Seorang Gubernur yang bisa disebut cerewet dan tempramen. Bukan Pemimpin ideal, dalam konteks Indonesia saat ini. Metodologi komunikasi Ahok lebih banyak dipergunjingkan, dibandingkan dengan substansi pesan yang ingin disampaikan.

Ahok merupakan representasi emosi psikologis publik, terhadap suatu tatanan layanan pemerintahan yang kaku. Ketegasan, dengan sedikit kasar, bisa dibilang ngeledek, merupakan potret Ahok Style dalam memimpin DKI Jakarta. 

Mengidentikkan Ahok dengan ketegasan, mungkin sedikit menjengkelkan bagi yang masih menganut kebiasaan turun temurun di birokrasi. Di lingkungan perusahaan dikenal quantum leap, lonjakan berfikir dan bekerja untuk menciptakan impact luar biasa. 

Suka tidak suka, Ahok berhasil membangkitkan semangat kepemimpinan, yang tegas, berani, dan komunikatif. Transparansi dan akses komunikasi yang diciptakan Ahok, seharusnya menular dengan cepat di seluruh Indonesia.

Kita ingin hukum ditegakkan, tapi masih meminta sesikit kebijakan, kita ingin kebijakan berpihak dan beriringan dengan solusi, dan itu harus ada sinergitas, yang dibangun dari kepemimpinan yang kuat.

Ahok hanya sebagian kecil dari karakter, dan termasuk karakter yang dibutuhkan Indonesia. Kita tidak lagi perlu berfikir tentang siapa, apa dan bagaimana, melainkan fokus pada output, bahwa Jakarta sekarang mulai lebih baik, lebih tertib dan mengarah menjadi Kota Dunia.

Ahok Style sudah seharusnya menjadi national style bagi Kepala Daerah di seluruh Indonesia. Tidak mengherankan, jika salah seorang Bupati di Sulsel, dalam suatu coffee morning, tanpa sadar mengatakan: "bukan cuman Ahok saja yang bisa pecat pegawai, saya juga bisa!"

Yang baik kita ambil, yg kurang baik kita evaluasi, dan kita semua sepakat perubahan harus ke arah yang lebih baik. Karena kita Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline