Lihat ke Halaman Asli

Acmad Haikal

Mahasiswa

Kualitas Udara di Jakarta Memburuk

Diperbarui: 30 Juni 2024   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jakarta merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk terpadat di dunia. Namun, di balik kepadatan penduduk dan pusat aktivitas ekonomi yang ramai, terdapat masalah yang semakin mengkhawatirkan yaitu buruknya kualitas udara. Jakarta menghadapi tantangan serius dalam hal polusi udara yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Kesehatan merupakan hak untuk semua kalangan masyarakat baik dari masyarakat kalangan bawah sampai ke kalangan elit, oleh karena itu penting bagi pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan untuk semua lapisan masyarakat, tak terkecuali fasilitas dan kualitas yang baik untuk udara di Jakarta.

            Jakarta menghadapi tantangan serius dalam hal polusi udara yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Berdasarkan data yang dihimpun oleh IQAir menunjukan bahwa kini Jakarta menduduki urutan nomor dua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Salah satu penyebab utama buruknya kualitas udara di Jakarta adalah tingginya jumlah kendaraan bermotor. Jumlah kendaraan yang terus meningkat setiap tahunnya menyebabkan emisi gas buang yang tinggi, terutama dari kendaraan yang sudah tua dan tidak memenuhi standar emisi yang diperlukan. Gas buang ini mengandung zat-zat berbahaya seperti partikel debu, karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan polutan lainnya. Partikel-partikel tersebut dapat mengiritasi saluran pernapasan, menyebabkan masalah pernapasan, dan meningkatkan risiko penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis.

            Menurut Diya sebagai Climate Impact Associate dari Yayasan Indonesia Cerah buruknya kualitas udara di Jakarta berasal dari kawasan industri yang berada disekitar Jakarta adapun penyebab lainnya berasal dari PLTU yang terletak di daerah-daerah seperti Jawa Barat dan Banten cenderung terbawa dan melintas perbatasan daerah alias transboundary air pollution. Selain itu, polusi udara juga disebabkan oleh aktivitas industri yang besar di Jakarta. Pabrik-pabrik dan fasilitas industri menghasilkan polutan seperti asap, gas, dan partikel-partikel beracun lainnya. Meskipun telah ada undang-undang dan peraturan yang mengatur emisi industri, penegakan hukum yang lemah dan kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga kualitas udara menyebabkan polusi ini terus berlanjut. Selain dampak terhadap kesehatan, buruknya kualitas udara juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Polutan udara dapat mencemari tanaman, mengurangi produktivitas pertanian, dan merusak ekosistem alami. Selain itu, Jakarta juga menghadapi masalah polusi udara transmisi dari kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan gambut di sekitar wilayahnya. Kabut asap ini tidak hanya mengurangi visibilitas, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi penduduk.

            Karena semakin memburuknya kualitas udara dan tingginya polusi di Jakarta, maka pemerintah menyikapi masalah tersebut dengan membuat kebijakan melarang kendaraan bermotor yang sudah tua dan tidak memenuhi standar emisi untuk tidak beroperasi. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan-kendaraan tua tersebut. Pemerintah juga telah mendorong penggunaan kendaraan listrik dan transportasi umum yang ramah lingkungan sebagai alternatif yang lebih bersih. Selain itu, pemerintah Jakarta juga telah memperketat pengawasan terhadap industri-industri di wilayahnya. Pabrik-pabrik dan fasilitas industri harus mematuhi standar emisi yang ditetapkan dan menjalankan teknologi yang ramah lingkungan untuk mengurangi polusi udara yang dihasilkan. Penegakan hukum yang lebih ketat terhadap industri yang melanggar peraturan juga dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan tersebut.

            Pemerintah Jakarta telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kualitas udara melalui kampanye dan program edukasi. Melalui program-program ini, masyarakat diajak untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, memilih transportasi umum, dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Selain itu, pemerintah juga terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi polusi udara di sekitar mereka.

            Pemerintah Jakarta juga bekerja sama dengan pemerintah daerah lainnya dan lembaga terkait untuk mengatasi masalah polusi udara. Kerjasama ini meliputi pertukaran informasi, koordinasi tindakan, dan pengembangan solusi bersama. Pemerintah Jakarta juga mendorong adanya kerjasama internasional untuk bertukar pengalaman dan mendapatkan bantuan teknis dalam mengatasi masalah kualitas udara yang buruk. Meskipun upaya pemerintah Jakarta dalam menangani kualitas udara yang buruk sudah mulai terlihat, tantangan yang dihadapi masih besar. Diperlukan kerjasama semua pihak, termasuk masyarakat, sektor swasta, dan lembaga internasional, untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Hanya dengan upaya bersama, Jakarta dapat memiliki udara yang lebih bersih dan sehat bagi penduduknya.

            Masalah tingginya polutan di Jakarta menjadi masalah yang serius, oleh karena itu peran aktif dari masyarakat dalam menjaga dan memperbaiki keadaan sangat diperlukan meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi polusi udara. Aktivitas yang dapat memperburuk kualitas udara harus dilarang seperti, kegiatan membakar sampah karena kegiatan ini dapat memicu kualitas udara semakin memburuk serta terdapat dampak yang lebih mengerikan dapat memicu kebakaran. Masyarakat Jakarta juga diharap untuk beralih dari yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi untuk beraktivitas sehari-hari menjadi menggunakan kendaraan umum seperti TransJakarta, KRL, ataupun JakLingko.

            Menurut IQAir dalam sebulan terakhir ini telah tercatat jumlah polusi udara yang telah dihasilkan oleh daerah Jakarta adalah 161 poin, hal ini merupakan berita buruk. Penggunaan kendaraan berbahan fossil sudah tidak efisien untuk masa sekarang ini, oleh karena itu perlu bagi kita semua untuk menggunakan energi terbarukan seperti beralih dari kendaraan berbahan bakar fossil ke kendaraan listrik karena jumlah polusi yang dihasilkan kendaraan Listrik terbilang sangat rendah. Adapun langkah lain seperti menggembangkan energi terbarukan seperti energi surya, energi angin, dan energi hidro guna menggurangi emisi gas rumah kaca dan memperbaiki kualitas udara. Penghijauan kota juga sangat diperlukan untuk mengimbangi kualitas udara yang baik dengan cara menanam Kembali pepohonan ditengah kota dan memperbanyak taman hijau di perkotaan seperti Jakarta ini.

            Perlu diingat dalam menangani isu polusi diperlukan waktu yang tidak singkat, oleh karena itu dibutuhkan kerjasama antar sektor guna mewujudkan keseimbangan ekosistem udara baik untuk diwariskan kepada generasi berikutnya. Sebagai contoh kota Copenhagen, Denmark yang mampu mengalihkan banyak sumber energinya dari yang semula menggunakan batu bara dan fossil menjadi energi surya, angin, dan hidro. Di kota tersebut banyak juga disediakan jalur sepeda guna mengurangi polusi yang berasal dari kendaraan bermotor dan di kota tersebut juga telah banyak dibangunnya fasilitas infastruktur yang ramah lingkungan sehingga jumlah polusi di Copenhagen turun drastis.

            Dengan tercapainya langkah dalam menangani masalah kualitas udara di Jakarta, maka kualitas udara di langit-langit Jakarta akan menjadi bersih dan segar. Menjaga kebersihan udara adalah tanggung jawab bersama untuk kesehatan dan kelestarian lingkungan. Dengan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi polusi udara dan menjaga kualitas udara, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk generasi saat ini dan masa depan. Mari kita bersatu dalam upaya ini dan berkomitmen untuk menjaga kebersihan udara agar kita dapat bernapas dengan lega dan hidup dalam lingkungan yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline