Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Krokot Harus Rutin di Replant?

Diperbarui: 4 April 2017   16:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

139608306647736892

[caption id="attachment_329133" align="aligncenter" width="300" caption="Keindahan tanaman krokot (dok. pribadi)"][/caption]

Belum punya tanaman berbunga krokot dirumah??...Segeralah untuk menanam tanaman berbunga yang satu ini agar rumah terlihat berwarna-warni, cantik dan menarik. Seperti yang pernah saya tuliskan pada artikel terdahulu, http://green.kompasiana.com/penghijauan/2013/10/04/mau-tanam-bunga-takut-mati-tanam-saja-krokot-595713.htmlhttp://green.kompasiana.com/penghijauan/2013/11/30/wujudkkan-taman-bungamu-ditempat-terbatas-dengan-portulaca-612533.html , menanam krokot tidaklah sulit, pun begitu juga dalam sisi perawatan krokot terbilang cukup gampang dan mudah. Tapi jangan dianggap enteng apalagi menyepelekan tanaman ini, meski terbilang mudah merawatnya, kita harus rajin dan rutin me-replant krokot.

Saya punya dua jenis koleksi tanaman krokot, satu bernama Portulaca Oleracea ( awalnya beli sendiri) dan satunya lagi bernama Portulaca Grandiflora (pemberian tetangga saya). Dua-duanya boleh dibilang sama dalam hal perawatan, hanya berbeda masa berbunganya. Dalam waktu dua bulan setelah replant, Portulaca Oleracea akan berbunga, dan terus berbunga hingga bulan ketiga. Sementara Portulaca Grandiflora, dalam waktu tiga bulan setelah replant baru mengeluarkan kuncup-kuncup bunga, dibulan keempat bunga mulai bermekaran. Karena yang rutin saya replant adalah Portulaca Oleracea, maka jenis krokot ini yang akan saya bahas. Untuk Portulaca Grandiflora belum pernah saya replant, dikarenakan keterbatasan tempat.

Saat me-replant, pernah suatu kali saya sengaja memberikan satu pot tanaman krokot pada seorang tetangga saya dengan warna bunga merah. Tentu saja saya memberikan tanaman krokot itu dalam keadaan sudah “jadi”, artinya sudah berakar, tumbuh dengan baik, dan sedang masa berbunga. Selang beberapa waktu, saya me-replant lagi tanaman krokot yang saya miliki, dan replant lagi. Tetangga saya yang dulu pernah saya beri sepot krokot berkata, ia ingin membawakan tanaman krokot untuk ibunya bila nanti akan pulang kerumah ibunya di Malaysia. Dirasa sudah cukup tumbuh dan berakar, sayapun memberikan satu pot tanaman krokot lagi pada tetangga saya itu dengan warna pink muda, dan warna campuran kuning-merah, plus mematahkan beberapa batang tanaman krokot warna bunga merah. Saat itu tetangga saya bertanya, bagaimana cara saya menumbuhkan tanaman krokot hingga tumbuh bagus seperti itu. Saya berkata, “kamu hanya butuh me-replant tanaman ini (krokot)”.

Pertanyaan-pertanyaan sederhana dari tetangga sering terlontar kala melihat tanaman krokot saya, seperti “diberi pupuk apa?”...”bagaimana bisa menumbuhkan hingga seperti itu..”...yang intinya, mereka ingin tahu bagaimana bisa si krokot itu tumbuh dengan batang yang menegak keatas, berdaun lebih lebar, dan berbunga banyak. Jawaban saya selalu sama, harus ditanam ulang. Pernah suatu kali tetangga saya (yang pernah saya beri krokot) berkata, bahwa tanamannya sudah tidak bagus lagi. Ketika saya melihatnya ya ternyata memang sudah waktunya untuk ditanam ulang, punya saya saja sudah berulang kali replant. Suami juga beberapa kali bercerita, didekat kantornya ada tanaman krokot, tapi tumbuh tidak seperti yang saya miliki. Kata suami saya, kenapa krokot yang ada ditaman dekat kantor itu tak mau tumbuh bagus dan tak mau berbunga banyak. Tentu saja jawabannya sama, ya harus ditanam ulang, di replant supaya tumbuh bagus dan mau berbunga.

[caption id="attachment_329134" align="aligncenter" width="300" caption="Portulaca Grandiflora dan Portulaca Oleracea (dok. pribadi)"]

139608326239869350

[/caption]

Seberapa pentingkah arti me-replant untuk tanaman krokot ini, tentu yang saya maksud Portulaca Oleracea. Saya bukan pakar tanam-menanam, yang saya tulis sebatas pengalaman. Kalau menurut saya, menanam krokot kita harus siap menanam ulangnya/ replant. Kita harus rutin menanam ulangnya setiap tiga bulan sekali, paling lama empat bulan. Memang tanaman krokot minim perawatan, tahan akan cuaca. Namun dibalik itu, krokot punya perawatan khusus, yaitu harus di replant. Bukan perkara mudah memang, apalagi jika kita akan me-replant lebih dari tiga pot krokot, karena setiap kali membongkar tanaman krokot (replant) saya butuh waktu yang tidak sedikit, bisa setengah hari (dari siang sampai sore). Waktu dan tenaga harus disiapkan dan disediakan bila krokot sudah masuk masa replant.

Kalau tidak di-replant bagaimana, apa yang akan terjadi pada si cantik krokot??...Bersiaplah untuk kehilangannya. Krokot yang ditanam dalam pot, bila tak ditanam ulang, dan ditanam ulang, lambat laun akan mati. Dimulai dari daun-daunnya yang tumbuh mengecil, menguning dan berguguran, batang mengempis (kandungan airnya mulai hilang), tidak mau berbunga banyak lagi, dan lama-kelamaan ujung batangnya layu dan membusuk, akhir cerita tanaman krokot kita mati. Kita tidak mau hal ini terjadi bukan, maka rutinlah untuk me-replant krokot.

Bisa sebenarnya kita menyuntikkan nutrisi, dengan menebarkan pupuk, yang akan membantu krokot bertahan hidup didalam pot setelah melewati masa replant, dengan mengeluarkan tunas daun baru, batang-batang semakin kokoh. Namun cara ini buat saya kurang bagus, karena kalau umur krokot diperpanjang (umur krokot tua), bunganya tidak akan banyak lagi, bunga serta daun tidak akan selebar setelah di-replant. Mungkin kawan sekalian akan bertanya, kalau ingin tanaman krokot bertahan hidup dan tetap ingin berbunga banyak kenapa tidak diberi nutrisi seperti fosfor (P) maupun nitrogen (N) saja??...Maka jawaban saya adalah, saya lebih suka tanaman-tanaman yang saya tanam, termasuk krokot tumbuh secara alami, karena untuk pupuk saja saya lebih memilih pupuk kandang ketimbang pupuk kimia yang banyak dijual. Memang iya, setelah beberapa lama media tanam didalam pot (tanah) akan kehabisan nutrisi itu (fosfor atau nitrogen), dan pilihan saya adalah me-replant, kemudian menggantinya dengan tanah (tanah berkompos) yang baru, dan ditumbuhkan lagi dari awal.

Punya tanaman krokot dirumah??...Rutinlah untuk menanam ulangnya, jangan malas-malasan, karena hasilnya luar biasa lho. Banyak manfaatnya kalau kita rajin me-replant krokot. Kesatu, me-replant berarti sekaligus kita memperbanyak tanaman krokot. Kedua, kalau krokotnya banyak otomatis akan menambah koleksi, artinya saat berbunga nanti akan semarak. Ketiga, dengan memiliki banyak tanaman krokot, kita bisa berbagi dengan tetangga, bagi-bagi tanaman, atau siapa tau bisa dijual juga kan...?! Keempat, manfaatnya akan membahagiakan orang lain yang lewat dan melihatnya, karena siapa sih orang yang tak suka melihat bunga?...Mengadopsi kata-kata seorang nenek yang suka merawat tanaman/ bunga, “if money you cann’t see it, but flower you can see”, kalau kita punya uang sudah pasti disimpan, orang lain tak bisa melihatnya, nah kalau kita memiliki bunga, sudah pasti orang lain bisa dengan bebas menikmati keindahannya bukan....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline