Lihat ke Halaman Asli

Achyar Alam

Mahasiswa

Potensi Limbah Kulit Jagung di Desa Lonnyi, Belopa, Sulawesi Selatan

Diperbarui: 28 Oktober 2022   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Salah satu kekayaan alam yang ada di desa lonnyi dan menjadi sumber penghasilan masyarakat adalah tanaman jagung. Jagung merupakan tanaman pangan sebagai penghasil karbohidrat yang terpenting selain gandum dan padi. Jagung merupakan salah satu kekayaan dan menjadi sumber penghasilan masyarakat di desa Lonnyi. 

Karena secara umum masyarakat berpegang dari hasil jagung ini, sehingga mau tidak mau limbah kulit jagung menumpuk disepanjang area kebun masyarakat tentunya kerap kali menjadi sumber masalah masyarakat karena pemanfaatannya yang tidak sesuai dan cara mengatasinya tidak tepat. Kulit jagung merupakan hasil limbah dari jagung yang setiap saat terus bertambah. Oleh sebab itu masyarakat bingung dalam pemanfaatannya, memang dari dulu pemanfaatan kulit jagung ini disulap menjadi pembungkus cemilan khas Belopa. 

Namun kata masyarakat hasilnya tidak mampu menutupi limbah kulit jagung, karena jumlahnya yang terus meningkat sepanjang pemanenan. Oleh karena itu kerap kali masyarakat dalam mengatasinya dengan membakar limbah kulit jagung, sehingga yang ditimbulkan justru meresahkan masyarakat. 

Pembakaran kulit jagung yang terus menerus dapat menimbulkan polusi dan ditakutkan dapat menganggu kesehatan masyarakat di desa lonnyi secara umum. Maka dari itu timbul sebuah ide bagaimana agar produksi dan konsumen jagung terus bertambah tapi limbah kulit jagung bisa teratasi dan tentunya bernilai ekonomis sekaligus menjadi bernilai estetika untuk masyarakat. 

Kalau dalam setahun masyarakat lonnyi bisa panen jagung tiga kali dalam setahun tentu limbah kulit jagung ini semakin membukit dan kita pahami bahwa kulit jagung sangat lama terurai sehingga ditakutkan justru jagung yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat justru memberikan efek yang buruk terhadap masyarakat di desa lonnyi.

Tanaman jagung dianggap sebagai sumber penghidupan masyarakat, masyarakat lonnyi dalam setahu setidaknya melakukan panen 3 kali dalam setahun. Maka dari itu kulit jagung yang dihasilkan akan semakin banyak juga, sehingga menimbulkan suatu persoalan yang dapat meresahkan masyarakat. 

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang menghasilkan karbohidrat yang sangat penting selain gandum dan padi,sehingga masyarakat memanfaatkan keseburan tanah untuk menanam jagung dan menjadi sumber penghasilan masyarakat lonnyi yang utama selain padi dan bawang. Sehingga masyarakat berinisiatif memanfaatkan tanaman jagung sebagai penghasilan mereka Kulit jagung merupakan salah satu limbah rumah tangga dan industri kecil yang jumlahnya melimpah namun kurang optimal dalam pemanfaatannya. 

Sehingga dibutuhkan penelitian untuk menciptakan eksperimen dan menjadi solusi terhadap limbah kulit jagung yang disulap menjadi kerajinan tangan dalam bentuk estetika yang berupa bunga hiasan sebagai pemanfaatan kulit jagung dan cenderamata masyarakat. dan tentunya dapat mengatasi tuntas persoalan limbah kulit jagung di masyarakat lonnyi dan tentunya masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar menciptakan stabilisasi nilai estetika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline