Lihat ke Halaman Asli

Achsani Zidni

Mahasiswa

Berawal dari Takmir menjadi Mahasiswa Mesir

Diperbarui: 15 Juni 2024   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Dyva Rizqi di depan Kampus Al-Azhar Kairo, Mesir (Sumber: Foto Pribadi)

Di tengah hiruk-pikuk kegiatan sehari-hari di Pondok Pesantren Al Amin Bojonegoro, terdapat sosok yang menginspirasi, Dyva Rizqi. Bermula sebagai santri baru yang diangkat menjadi takmir masjid, Rizqi menunjukkan dedikasi dan kerajinan luar biasa dalam menjalankan tugasnya. Selama enam tahun, ia dengan tekun melaksanakan tanggung jawabnya, dan akhirnya, usahanya membuahkan hasil. Rizqi mendapatkan beasiswa dari pesantrennya untuk melanjutkan studi di Universitas Al Azhar Kairo. Kisahnya menjadi bukti nyata bahwa ketekunan dan kerja keras dapat membuka pintu-pintu kesempatan yang luar biasa.

Di Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Al Amin Bojonegoro, setiap harinya selalu ada kegiatan yang penuh makna dan semangat. Di antara ribuan santri yang menuntut ilmu di sana, ada satu nama yang menjadi teladan bagi banyak orang: Dyva Rizqi.

Dyva Rizqi memulai perjalanannya di pondok ini sebagai seorang santri baru yang penuh semangat dan harapan. Anak yang biasa dipanggil dengan sapaan Rizqi, pada awal kedatangannya, ia tidak langsung menonjol. Namun, dengan ketekunan dan dedikasinya, ia

menarik perhatian pimpinan pondok. Melihat potensi dan semangat yang dimiliki Rizqi, pimpinan pondok memutuskan untuk mengangkatnya menjadi takmir masjid.

Menjadi takmir masjid bukanlah tugas yang mudah. Rizqi harus mengatur jadwal shalat, memastikan kebersihan masjid, serta tetap menjaga agar hafalan al qurannya tetap terjaga dan dapat melakukan setoran tiap pagi setelah sholat subuh. Namun, Rizqi menerima tugas ini dengan penuh tanggung jawab. Setiap hari, ia bangun lebih awal untuk membangunkan teman-temannya untuk berangkat ke masjid dan memastikan semua persiapan shalat berjalan lancar. Ia juga sering terlihat membersihkan masjid hingga larut malam.

Selama enam tahun, Rizqi menjalankan tugasnya dengan konsisten. Ketekunannya tidak hanya terlihat dari tugas-tugasnya sebagai takmir, tetapi juga dalam kegiatan belajar-mengajar di pesantren. Rizqi selalu menempati sepuluh peringkat teratas dalam kelasnya dan aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler.

Ketekunan dan kerja keras Rizqi akhirnya membuahkan hasil. Pada tahun terakhirnya di pesantren, Rizqi mendapat kabar yang sangat menggembirakan. Ia menerima beasiswa untuk melanjutkan studi di Universitas Al Azhar, Kairo. Beasiswa ini diberikan oleh Pondok Pesantren MBS Al Amin Bojonegoro sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan prestasi yang telah ditunjukkan Rizqi selama ini.

“Kaget sih, kok bisa, kaget campur senang, karena ini merupakan impian besar sedari dulu, pengen bisa berkuliah di Timur Tengah, bisa berkuliah di Al-Azhar Kairo Mesir,” Tuturnya. “Keluarga saya juga senang dan mendukung penuh saya untuk berkuliah di timur Tengah,” Tambahnya.

Rizqi tidak pernah menyangka bahwa perjalanannya sebagai takmir masjid akan membawanya ke Mesir. "Alhamdulillah, saya merasa sangat bersyukur dan terharu," Ujar pria berkacamata itu. "Ini adalah kesempatan yang luar biasa, dan saya berterima kasih kepada semua yang telah mendukung dan mempercayai saya,” Tambahnya.

Keberhasilan Rizqi ini menjadi inspirasi bagi banyak santri lainnya di Pondok Pesantren MBS Al Amin Bojonegoro. Mereka melihat bahwa dengan ketekunan, kerja keras, dan niat yang baik, segala sesuatu adalah mungkin. Kisah Rizqi juga menunjukkan bahwa peran takmir masjid bukan hanya tugas rutin, tetapi juga bisa menjadi jalan menuju pencapaian yang lebih besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline