Lihat ke Halaman Asli

Achmad Qodir Maulana Rusdin

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang

KKM UIN Malang 128 Mengadakan Workshop Kewirausahaan Berbasis Kearifan Lokal

Diperbarui: 17 Januari 2023   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kelompok KKM 128 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengadakan workshop pelatihan kewirausahaan UMKM di Desa Jambesari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Dalam pelatihan kewirausahaan ini dihadiri sekitar 30 ibu-ibu PKK. Pelatihan ini juga berkerja sama dengan Dinas UMKM Kecamatan Poncokusumo. 

Workshop ini mengambil tema  "Menumbuhkembangkan Motivasi Wirausaha di Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal." Acara dibuka dengan sambutan ketua pelaksana workshop, lalu dilanjukan oleh perangkat desa dan DPL. Kemudian itu dibuka oleh pemateri pertama dari Dinas UMKM Kecamatan Poncokusumo yaitu Mulyani. 

Beliau merupakan sekertaris dinas UMKM di bidang makanan dan minuman. Ia menceritakan bagaimana dia merintis usahanya dengan mengajak ibu ibu dengan mengembangkan makanan dan minuman ringan yang bernama "Mulyasari". Produk minuman Mulyasari memiliki berbagai varian rasa sari buah yang beragam mulai dari rasa belimbing, jambu biji dan sirsak. 

Selain makanan dan minuman dari buah Mulyasari juga memiliki varian produk snack dari keripik ketela dan varian jamu. Bu Mulyani juga di daerah usahanya menanam tanaman toga.

Pegawai dari Ibu Mulyani sekitar 15 orang dan ada juga dari Desa Jambesari. Beliau menuturkan bahwa untuk memulai usaha harus diawali dengan tekad yang kuat dan semangat. Dan jika harus memulai usaha juga menyiapkan yang namanya modal. Karena yang berperan penting itu sendiri modal sehingga untuk modal harus dipersiapkan terlebih dahulu.

Setelah pemaparan dari pemateri pertama maka langsung disambung oleh pemateri kedua yaitu dari pendiri usaha pakaian muslimah "Laila Ghani" yaitu Ibu Lailatul Faridah. Ibu Laila menceritakan awal kisahnya untuk membuka konveksi pakaian muslimah. 

Keinginan beliau ingin berwirausaha karena secara tulus beliau ingin membantu meringankan beban suami. Ia memulai usaha dari rumahnya. Beliau membuat kerudung berdasarkan pesanan. Yang awalnya menjadi usaha kecil rumahan secara bertahap membuka toko pakaian Muslimah sendiri. Sampai hari ini pegawai di Laila Ghani sekitar 50 orang. 

Selain membuka usaha pakaian, Ibu Laila juga menerima jasa konveksi pembuatan jersey olahraga seperti : futsal, sepakbola, sepeda dll. Nama Laila Ghani terinspirasi dari gabungan nama beliau dan suaminya yaitu Lailatul Faridah dan Abdul Ghani. Sehingga menjadi Laila Ghani seperti sekarang. Proses perjalanan usaha ia tidak dimelalui penjualan pakaian muslimah. 

Beliau juga ikut dalam acara fashion show. Yang awalnya hanya tingkat Kota Malang bisa sampai tingkat nasional. Terakhir tim Laila Ghani juga ikut dalam acara "Jakarta Fashion Trend." Beliau juga memberikan tips kepada para peserta workshop yaitu selalu melantunkan sholawat setiap waktu agar dimudahkan segala usahanya.

Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline