Bursa transfer musim dingin 2018 mungkin awalnya tampak menjadi bursa transfer yang kurang menjanjikan bagi Persija Jakarta. Macan Kemayoran memang menambah banyak pemain untuk melengkapi skuad, namun dari banyak pemain tersebut mayoritas dianggap pemain kelas 2 oleh The Jak, suporter Persija Jakarta. Lihat saja nama-nama yang mereka datangkan sebelumnya, seperti Septinus Alua, Arthur Bonai, Valentino Telaubun, ataupun Asri Akbar.
Nama-nama tersebut tampil kurang meyakinkan bagi timnya di Liga 1 2017. Hanya Rico Simanjuntak yang tampil impresif bagi Semen Padang. Namun ia juga gagal menyelamatkan Kabau Sirah dari jeratan jurang degradasi. Setelah semua itu, lantas datanglah pemain asing pertama bagi skuad Macan Kemayoran. Pemain itu adalah Marko Simic.
Setelah melihat pergerakan transfer dari manajemen Persija, The Jak tentu saja memiliki sedikit pandangan miring terhadap pemain berpaspor Kroasia ini. Siapa Simic ini? Apakah ia pemain kelas 2 yang didatangkan manajemen lagi? Pikiran seperti itu pasti pernah terlintas di benak beberapa anggota The Jak.
Namun, Simic datang ke Jakarta bukan dengan kualitas kelas 2. Ia datang dengan catatan 12 gol dari 15 laga yang ia jalani bersama Malaka United. Simic pun datang ke Jakarta untuk menorehkan catatan emas lain baginya.
Catatan emas itu ia mulai ketika tampil di turnamen pramusim pertama bagi Persija. Ia mampu menyumbang dua gol dari dua pertandingan dan mengantarkan tim ibukota meraih gelar Suramadu Super Cup. Setelah itu, Simic mampu tampil impresif dengan mengemas satu gol di ajang Boost Sportsfix Super Cup yang diikuti Kelantan FA dan Ratchaburi FC. Puncaknya adalah ketika ia tampil di Piala Presiden 2018.
Selalu tampil penuh di setiap pertandingan, Simic mencatatkan rekor selalu mencetak gol di fase grup. Total tiga gol ia kemas selama tiga pertandingan. Babak perempat final pun menjadi panggung bagi sosok yang mulai dijuluki Super Simic oleh The Jak ini. Ia mampu menyarangkan dua gol ke gawang Mitra Kukar dan membawa Persija lolos ke semi final.
Semi final Piala Presiden mungkin adalah salah satu penampilan terbaik Super Simic untuk Macan Kemayoran. Dari dua leg yang dijalani, Simic mampu menyumbang empat gol untuk mempermalukan PSMS Medan dengan agregat skor 1-5.
Babak final menjadi ajang balas dendan bagi Simic dan Persija. Mereka bertemu Bali United, satu-satunya tim yang menodai rekor sempurna mereka di Piala Presiden dengan kekalahan di fase grup. Simic pun juga bertekad membalas dendam dan membawa pulang trofi Piala Presiden menuju ibukota. Bahu-membahu dengan Novri Setiawan, Simic mampu mengobrak-abrik pertahanan Bali United dan mencetak dua gol yang membawa Persija memulangkan trofi ke ibu kota.
Simic pun menambah torehan tersebut dengan prestasi pribadi baginya. Ia menyabet gelar top skor dengan sebelas gol sekaligus gelar pemain terbaik Piala Presiden 2018 yang membuat ia semakin dipuja oleh The Jak di penjuru tanah air.
Gaya bermainnya yang selalu mau mengejar bola dan penempatan posisi yang luar biasa ditambah insting predator di depan gawang seolah menjadi jawaban atas kerinduan The Jak terhadap penyerang tajam.
Simic pun seakan membuat Persija lupa akan krisis penyerang tajam musim lalu. Macetnya keran gol Luiz Junior dan cederanya Reinaldo Da Costa di paruh kedua membuat Persija seakan hanya mengandalkan Bruno Lopez dan Bambang Pamungkas di lini depan. Jika Simic musim depan mampu bermain dengan konsisten dan terhindar dari cedera, bukan tak mungkin apabila ia kembali menciptakan banyak gol untuk Persija yang akan membuat ia semakin dipuja di penjuru ibu kota.