Lihat ke Halaman Asli

Hari Ibu, Hari yang Aneh dan Tidak Penting

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari ini bertepatan tanggal 22 desember 2010 orang-orang ramai mengucapkan Selamat Hari Ibu di mana-mana, ya di Facebook ya di Twitter... meskipun sy yakin sebagian besar Ibu-Ibu mereka tidak punya dan tidak mengakses dua situs jejaring sosial tersebut. Sudah capek-capek menulis kata-kata indah tapi tidak tepat sasaran.. Saya sendiri tidak pernah mengucapkan selamat hari Ibu kepada Ibuku sendiri apalagi Ibu orang lain. Saya malah menganggap Hari Ibu itu hari yang tidak penting, lho?! Saya sempat menuliskan pendapat saya tentang tidak pentingnya hari Ibu itu di wall Fesbuk saya, dan seperti yang saya duga ada yang berkomentar tidak setuju.

Teman saya yang lain juga komentar tentang status fesbuk di atas, katanya ini kan momentum untuk mengingatkan kita semua untuk selalu berterima kasih kepada Ibu yang telah membesarkan kita. Lha? menunggu momentum kok lama banget ya? sampai setahun sekali? mestinya momentum itu terjadi di setiap waktu, setiap saat kita memandang wajah keriput Ibu, saat memegang tangannya, dan saat melihat kembali foto-foto masa kecil kita. Kalau alasannya seperti kawan saya di atas "sekedar mengingatkan manusia yang lupa akan sosok Ibunya", kalau ada yang lupa sosok Pamannya atau sosok Sepupunya, apa perlu juga mengucapkan Hari Sepupu?

So, selamat hari Ibu? gak penting kalee...

--- Tulisan yang lain ---

Out from my bloggroll

Pembohong besar dari New York Times

Anti America Socks

Resep panjang umur

MUI = Membingungkan Umat Islam

Saya masih belajar menulis




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline