Lihat ke Halaman Asli

Achmad Siddik Thoha

TERVERIFIKASI

Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Dari Kuliah di Kelas Menjadi Gagasan dan Aksi Nyata Bersihkan Sampah Gunung

Diperbarui: 29 Januari 2024   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu (2/12/23) Gunung Sibayak terlihat berbeda dari hari-hari sebelumnya. Pendaki yang naik menuju Puncak Gunung yang memiliki ketinggian 2181 mdpl ini melakukan aktivitas berbeda. Selain mendaki, beberapa anak muda memungut sampah, memasukkan sampah di dalam trash bag lalu mengumpulkannya di area camping ground.

Selain itu ada beberapa kelompok yang memasang papan interpretasi berupa peta, petunjuk jalan dan himbauan membawa sampah kembali selesai pendakian. Sampah-sampah yang sudah terkumpul di area camping ground Gunung Sibayak kemudian diangkut turunke Pos 1 dan dilanjutkan diletakkan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Berastagi Kabupaten Karo.

Kegiatan ini merupakan Project Based Learning (PBL) dari Mata Kuliah Manajemen Proyek dan Fundrising Konservasi Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara (Fahutan USU). Kegiatan ini mampu menarik dukungan dari berbagai pihak dan masyarakat luas. Selain mahasiswa dan dosen Fahutan USU, kegiatan ini juga didukung oleh UPTD Taman Hutan Raya Bukit Barisan (Tahura BB) Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dan masyarakat dan media mahasiswa SUARA USU. Aksi bersama disebut AKSIKU (Aksi Pembersihan Lingkungan dan Pemasangan Papan Interpretasi). Acara ini bukan sekadar kegiatan fisik, melainkan juga kolaborasi yang memiliki tujuan menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi alam.

Bagaimana kegiatan ini bisa terlaksana dengan sukses dan baik. Begini proses sebuah perkuliahan berkembang menjadi gagasan dan terwujud menjadi aksi nyata

Pertama, Kegiatan ini diawali oleh pembekalan tentang proyek konservasi dan teknik penggalangan dana oleh dosen pengampu mata kuliah di dalam kelas. Setelah aspek teori diberikan, dosen pengampu memberikan tugas proyek sosial lingkungan, yang muncul dari gagasan mahasiswa yang berisi nama kegiatan, lokasi kegiatan dan tempat kegiatan.

Kedua, mahasiswa membentuk manajemen proyek yang berisi Direktur Utama, Direktur Fund Raising dan anggotanya, Direktur Kampanye dan anggotanya, Direktur Publikasi Media dan anggotanya serta Direktur Aksi. Para direktur mengkoordinasikan masing-masing tugas yang menjadi tanggung jawab divisinya.

Ketiga, mahasiswa, dosen dan prodi mulai menggulirkan kegiatan khususnya fundraising dan kampanye kegiatan. Target dana sebanyak 12 juta terlampaui selama penggalangan dana selama 2 bulan. Semua mahasiswa (56 mahasiswa) berhasil menggalang dan sebagai pengkampanye melalui media sosial.

Keempat, kolaborasi berbagai pihak dan penyiapan aksi lapangan. Mahasiswa berkoordnasi dan mengajak kolaborasi dengan pihak pengelola kawasan Gunung Sibayak yaitu UPTD Tahura BB sekalgus meminta dukungan administasi, perizinan dan pengarahan teknis. Media berbasis mahasiswa juga diajak untuk ikut promosi kegiatan ini untuk mendukung target penggalangan dana dan kampanye aksi konservasi.

Kelima, pembersihan Lingkungan Gunung. Kegiatan puncak AKSIKU dilaksanakan pada 2 Desember 2023 di areal pos pendakian, jalur pendakian, camping ground dan puncak gunung. Peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diberikan tugas untuk membersihkan area tertentu. Sampah plastik, botol minuman plastik, kertas, dan material lainnya dikumpulkan menjadi satu tempat, lalu dibawa turun dan dibuang ke tempat pembuangan sampah umum di depan SMP Negeri 2 Berastagi.

Sampah hasil pembersihan oleh tim AKSIKU dok pribadi, 12/23)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline