Lihat ke Halaman Asli

Achmad Siddik Thoha

TERVERIFIKASI

Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Kisah Banjir Bandung, Ada yang Menyelamatkan Diri dari Banjir dengan Menjebol Genteng

Diperbarui: 20 Maret 2016   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pak Deden Warga RW 13 Kelurahan Andir Baeendah Kabupaten Bandung menunjukkan bekas banjir di rumahnya (dok. Relindo Jabar 19/3/2016)"][/caption]“Sudah sebulan banjirnya Pak. Seminggu ini yang paling parah. Ini banjir paling parah selama 10 tahun ini.”

“Seberapa tinggi banjirnya, Bu?”

“Coba Bapak lihat gambar ini. Sampai naik ke genteng Pak. Ada yang menjebol genteng biar bisa selamat, Pak.”

Demikian percakapan singkat saya dengan Ibu-ibu warga Kampung Ciputat RW 13 Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung sore tadi (19/3/2016).

Saya bersama teman-teman dari Relawan Indonseia untuk Kemanusiaan (Relindo) Jawa Barat membagi-bagi makanan hangat untuk warga yang rumahnya masih tergenang banjir. Kami masuk ke gang-gang sempit yang masih tergenang air berwarna coklat bercampur lumpur  Warga begitu antusias menerima pemberian sederhana kami. Kami juga melintasi genangan setinggi lutut orang dewasa untuk menjangkau lokasi rumah-rumah yang masih dihuni warga dan membagi makanan. Ada warga lanjut usia yang tidak bisa turun dari lantai dua rumahnya hingga kami harus memakai tali untuk menaikkan makanan agar Si Nenek bisa mendapatkan makanan.

[caption caption="Seorang nenek warga Kelurahan Andir menarik tali dan makanan yang diberikan oleh salah seorang relawan (dok. Relindo Jabar 19/3/2016)"]

[/caption]Di RW 06 kami melanjutkan pembagian makanan hangat dengan kembali melintasi banjir sepanjang 100 m setinggi paha orang dewasa. Beberapa motor yang melintasi genangan air yang aromanya tidak sedap ini harus mendorong motornya karena mogok.

Tiba di RW 06 kami membagi-bagi makanan dengan cepat. Tak disangka Ibu-ibu dan anak-anak berlarian melihat teman-teman dari Relindo membawa bungkusan kantong kresek hitam.

“Pak Rudy, lihat di belakang Bapak,”

Pak Rudy salah satu relawan Relindo Jabar menengok ke belakang. Tampak Ibu-ibu dan anak-anak berlarian mendekati Pak Rudy dan Mas Bayu yang sedang membawa bungkusan paket makanan matang. Dalam sekejap nasi bungkus yang kami bawa langsung ludes diserbu warga yang sangat ‘antusias’ mendapat bantuan dari relawan dan warga luar Andir.

[caption caption="Peta Survei Daerah Terdampak Banjir di Kelurahan Andir Kecamatan Baeendah Kab Bandung (dok. Relindo Jabar 19/3/2016)"]

[/caption]Banjir di sebagian besar Kecamatan Baleendah memang belum surut. Dari survei cepat yang saya lakukan dengan Pak Nandar, salah satu warga Kelurahan Andir, terdapat 6 RW yang masih ditemukan genangan banjir. Selain genangan banjir, lumpur-lumpur masih menumpuk di pemukiman warga. Bahkan ada lumpur yang menutupi separuh rumah warga yang sampai saat ini belum diapa-apakan oleh pemiliknya. Bahkan saya diajak oleh seorang warga RW 13 bernama Pak Deden masuk ke dalam rumahnya. Beliau meminta saya melihat bekas banjir dan kondisi rumahnya yang hampir tak ada barang tersisa di dalamnya.

[caption caption="Kondisi banjir di RW13 dan RW 06 di Kelurahan Andir Kec. Baleendah Kab. Bandung (dok. pribadi 19/3/2016)"]

[/caption]“Sudah sebulan rumah ini tak juga kering. Minggu lalu air masuk ke rumah sangat deras. Air sampai ke langit-langit. Habislah semua barang kami.”
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline