Lihat ke Halaman Asli

Achmad Siddik Thoha

TERVERIFIKASI

Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Para Hijaber Pemberani Penebar Makanan Sahur dan Buka Puasa

Diperbarui: 2 Juli 2015   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Para Hijaber siap berangkat "touring" berbagi makanan takjil (Dok. Komunitas Kongkrit, 2015)"][/caption]

Mereka melakukannya SETIAP HARI dari awal Ramadhan.
Mereka tak menunggu tapi mendekat dan menjemput amal.
Mereka tidak menunggu perintah tapi berinisiatif.

Mereka tidak perlu heboh dan besar, tetapi kecil, sederhana dan konsisten.

Mereka tak menunggu bantuan dan proposal cair, tapi dengan kantong sendiri dan dukungan kecil sahabatnya bisa bergerak cepat dan leluasa beramal.

Mereka menerapkan slogannya yaitu NYATA BERBAGI.
Ramadhan Berkah dekat dengan peduli, berbagi dan aksi kongkrit.

“Pak, Insya Allah kami nanti ada 3 motor 6 orang. Kami berangkat pukul 02.00 dari Dramaga.”

Demikian kabar yang saya terima dari seorang relawan perempuan, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB , untuk acara Sebar Sahur Ramadhan (SABAR). Acara ini dilaksanakan bersama-sama komunitas relawan di Kota Bogor bekerjasama dengan LAZ Al Hikan Sucofindo dan Yayasan Senyum Madani Indonesia.  Saya agak kaget membacanya. Mereka bersungguh-sungguh ingin ikut kegiatan yang diadakan pada dini hari dalam kondisi dingin, sepi dan jarang orang beraktivitas.

“OK, saya tunggu ya, di dekat Bogor Valley Residence (BVR). Hati-hati di jalan.” Jawab saya. Saya berharap mereka tidak mendapat halangan di jalan saat melintas di jalanan dari Dramaga ke Underpass Jalan Sholih Iskandar Bogor.”

Waktu sudah menunjukkan pukul 02.30 (Ahad, 28 Juni 2015). Saya dan beberapa relawan kegiatan SABAR sudah berkumpul di titik kumpul yang disepakati. Beberapa kawan-kawan sudah menuju lokasi SABAR di Bantaran Sungai Cipakancilan di belakang apartemen mewah BVR. Saya mulai was-was karena rombongan para gadis-gadis berhijab (Hijaber) belum juga nongol.

Alhamdulillah, dari kejauhan saya melihat 4 motor beriringan mendekati saya dan kawan-kawan Relawan Indonesia Kota Bogor (Relindo). Saya hitung jumlah para hijaber ini, ternyata ada 7 orang.

Saya langsung memandu mereka ke lokasi SABAR di kawasan bantaran sungai yang gelap. Kami melewati gedung-gedung yang tidak terpakai karena masih dalam kondisi sengketa. Lokasi SABAR tak bisa langsung dijangkau motor. Kami pun harus turun ke pinggir bantaran sungai menyusuri jalan sempit dan tanpa penerangan. Senter dari Handphone masing-masing relawan dihidupkan. Tiap orang membawa 5 kotak nasi yang diikat tali rafia. Perlahan kami menuruni jalan tanah bercampur semen menuruni lokasi menuju kawasan pemukiman sangat sederhana di bantaran sungai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline