Lihat ke Halaman Asli

Achmad Siddik Thoha

TERVERIFIKASI

Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Refleksi Hari Pohon Sedunia 2012: Hentikan Perusakan Pohon di Palestina dan di Dunia

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1353461307910622862

[caption id="attachment_224895" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi/Admin (Kompas.com)"][/caption] Konflik Palestina Israel kembali membara. Setelah serangan brutal di akhir tahun 2008 lalu, Israel dengan kekuatan militer penuhnya membombardir jalur Gaza beberapa hari terakhir ini. Israel berdalih serangan inia dalah balasan dari rudal-rudal yang diluncurkan oleh pejuang Palestina dari Jalur Gaza.

Korban dari kedua belah pihak berjatuhan. Dunia menyoroti banyaknya korban yang jatuh pada warga sipil di Gaza daripada korban di pihak Palestina. Israel dengan kekuatan udaranya tak pilih target mengebom kawasan padat penduduk penuh dengan wanita dan anak-anak. Jatuhlah ratusan korban meninggal yang sebagian besar dari anak-anak dan wanita.

Selain target pada kawasan yang diduga dihuni pasukan Palestina di Gaza, Israel juga menghancurkan lahan-lahan pertanian ditumbuhi oleh pepohonan. Sebagaimana diketahui, di Jalur Gaza banyak warganya yang berprofesi sebagai petani dimana pohon zaitun adalah tanaman utamanya. Demikian juga di Ramallah dan Tepi Barat, banyak warga disana mengandalkan kebutuhan sehari-hari dari hasil kebun Tin dan Zaitun.

Israel pernah meluluhlantakkan lahan-lahan di Gaza yang ditumbuhi Zaitun dalam perang Darat di akhir tahun 2008 yang dikenal dengan Cast Lead. Bukan saja menghancurkan pepohonan zaitun dari udara, bahkan pasukan Israel membongkarnya dengan bulldozer. Target utama Israel sebenarnya hancurnya pada batang-batang pohon dan musnahnya buah zaitun, namun lebih jauh ingin meruntuhkan daya tahan rakyat Gaza sehingga mereka “menyerah”.

Di antara rahasia kehebatan warga Palestina yang sanggup bertahan hidup dan terus mengobarkan semangat perjuangannya adalah semangat mereka menanam Pohon Zaitun. Ya, Zaitun, pohon yang diabadikan dalam Al Qur’an, Injil, dan Taurat sebagai pohon yang diberkahi. Pohon yang hanya hidup di daratan Mediterania khususnya di Laut Tengah dan tumbuh sangat subur di Palestina. Tumbuhan yang hidup subur di bukit dan pegunungan, dimana tak ada penghalang matahari bagi pertumbuhannya. Kemampuan hidup Pohon Zaitun mampu bertahan hingga ribuan Tahun. Tak heran bila di Palestina, Pohon Zaitun menjadi penyokong utama kebutuhan hidup sekaligus menjadi saksi hidup bagi sejarah perjalanan negeri dan bangsa tempat lahirnya Para Nabi.

Berbagai penelitian ilmiah menyatakan bahwa buah Zaitun tergolong zat makanan yang bagus. Di dalamnya terdapat kadar protein, gizi, dan anti oxidant yang besar, sebagaimana ia memiliki kadar garam yang mengandung kalsium, zat besi, dan fosfat. Ini merupakan zat-zat penting dan vital yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Disamping itu, buah atau daun atau minyak atau juice Zaitun dapat digunakan sebagai anti infeksi organ dalam, seperti, ginjal, empedu dan mengandung senyawa koloid yang dapat membunuh sel-sel kanker.

Menurut laporan dari situs arrahmah.com, hasil Zaitun telah memberikan andil istimewa dalam mengangkat tingkat keamanan pangan bagi orang-orang Palestina. Menghadapi berbagai peperangan dan serangan terhadapnya dari serdadu Israel dalam sejarah Palestina yang panjang, pohon Zaitun tetap berdiri kokoh dan mengakar di perbukitan dan gunung-gunung Palestina. Pohon Zaitun bagi rakyat Palestina merupakan simbol perjuangan dan mengakar di tempatnya. Pohon Zaitun bagi mereka juga merupakan simbol keagungan dan kebanggaan di langit, dan simbol perjalanan sejarah di zaman ini.

Insinyur pertanian Muhammad Abdul Halim, warga Palestina asal Nablus, Tepi Barat, menganggap serangan terhadap Pohon Zaitun merupakan “target strategis khusus”. Terlebih hasil Zaitun dari lahan pertanian merupakan salah satu faktor ketahanan pangan Palestina dan juga salah satu bahan konsumsi terpenting bagi warga Palestina, sekaligus salah satu simbol terpenting bagi perjuangan dan pengakaran sejarah di tanah Palestina. (Kutipan Buku KETIKA POHON BERSUJUD, Thoha, 2011)

Israel sangat memahami akar sejarah dan rahasia kekuatan rakyat Palestina yang sangat sulit ditundukkan. Maka, menghancurkan Pohon-pohon Zaitun, adalah salah satu cara melumpuhkan semangat perjuangan rakyat Palestina. Bagi Israel, selama Zaitun masih tumbuh subur di bumi Palestina, maka mereka terus akan menghadapi pejuang dengan fisk yang tangguh dan semangat yang sangat tinggi. Lihat saja yang mereka aksi penghancuran pohon zaitun terus berlangsung. Pohon Zaitun di Tepi Barat pun tak luput dari serangan Palestina. Sedikitnya 450 pohon Zaitun dirusak oleh serdadu Israel untuk lahan pemukiman illegal Yahudi.. (Baca acehtraffic.com : Perkebunan Zaitun Palestina di Bakar, Utusan PBB Berkomentar)

Selama Pohon Zaitun kokoh berdiri maka Israel akan sulit mengalahkan pejuang Palestina karena ketahanan pangan dan iman mereka terus terjaga. Bagi Israel, robohnya Zaitun akan berakibat pada terputusnya suplai pangan bergizi, runtuhnya semangat, menurunnya perlawanan dan terkoyaknya sejarah mulia tanah Palestina. Hebatnya, Usai operasi Cast Lead (2008-2009) oleh Israel, Gaza bangkit cepat. Kebun zaitun dan tiin terpelihara, begitu pun timun, tomat, dan jeruk.

Di sisi lain, Israel justru kini sangat massif melakukan penanaman pepohonan sebagai perisai dari serangan rudal pejuang Palestina yang diluncurkan dari Jalur Gaza. Dilaporkan oleh ynetnews.com, bahwa  pemerintah Israel menerapkan solusi pertahanan lain dengan menggunakan pohon-pohon yang tinggi untuk menahan dan menghalangi pandangan dari pejuang Palestina. Pohon-pohon tersebut ditanam di sepanjang Route 232, khususnya di area yang terjangkau oleh serangan rudal pejuang Palestina.(Baca : Trees for shields in Gaza vicinity area ). Sayangnya tidak disebutkan jenis pohon tinggi yang ditanam di sepanjang jalur dalam perimeter 5 km dari Jalur Gaza ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline