[caption id="attachment_208170" align="aligncenter" width="448" caption="Kesibukan di Sungai Siak Kabupaten Siak Provinsi Riau"][/caption]
Siang mulai teriak. Kulangkahkan kaki dari kamar hotel untuk menghirup udara kota yang dikelilingi Sungai dengan jembatan yang Indah. Baru puluhan langkah kuayun, sosok sangat besar bergerak pelan melintas di atas Sungai tepat di seberang hotel . Kapal besar pengangkut minyak melintas gagah di atas sungai besar itu. Sungai besar itu sempadannya masih hijau dibalut tumbuhan dari jenis yang hidup di air payau. Ya, aku kini berdiri dan menikmati badan air memanjang bernama Sungai Siak.
[caption id="attachment_208173" align="aligncenter" width="448" caption="Kapal besar melintas di Sungai Siak"]
[/caption]
Sungai Siak, siapa yang tidak tahu sungai terbesar di Riau yang menjadi ikon Kabupaten Siak. Sungai terdalam di Indonesia ini menjadi sarana transportasi penting yang turut menggerakkan ekonomi di Provinsi Riau.b Sungai Siak menjadi semakin menarik dan terkenal karena Jembatan Siak yang fenomenal. Di bawah Jembatan Siak, sungai besar yang memanjang menjadi jalur lalu lalang kapal besar, speed motor, perahu dan tongkang.
[caption id="attachment_208174" align="aligncenter" width="448" caption="Speed Boad lalu lalang menimbulkan riak"]
[/caption]
Jembatan Siak di Kabupaten Siak yang diresmikan pada tahun 2007 ini, semakin cantik dan sedap dipandang mata. Jembatan dengan panjang lebih dari 1 km tampak Anggun bila dipandang dari Kawasan Wisata Kuliner di Jl. Indra Giri Kp. Rempak Kecamatan Siak Kabupaten Siak.
[caption id="attachment_208176" align="aligncenter" width="448" caption="Jembatan Siak di Kabupaten Siak"]
[/caption]
Menurut antaranews.com Jembatan Siak yang diberi nama Tengku Agung Sultanah Latifah yang dirancang sejak tahun 2001 oleh Tim Ahli dari ITB itu memiliki panjang 1.196 meter, lebar 16,95 meter ditambah dua buah trotoar selebar 2,25 meter yang mengapit sisi kanan dan kiri jembatan. (Baca : Presiden Resmikan Beroperasinya Jembatan Siak)
Ketinggian Jembatan Siak mencapai 23 meter di atas permukaan air Sungai Siak yang lebarnya mencapai sekitar 300 meter. Di atas jembatan berdiri dua menara setinggi masing-masing 80 meter yang dilengkapi dengan dua buah lift untuk menuju puncak menara.Jembatan Siak yang dirancang hingga usia lebih dari 100 tahun itu dibangun melalui sistemcable stayed, dengan konstruksi modern.
Di kawasan wisata Kuliner dekat Jembatan, kita temukan warung tenda berjejer rapi di tepian Sungai Siak. Uniknya pedagang makanan dan minuman tidak membuka lapak atau warung di pinggir sungai seperti kebanyakan lokasi kuliner di tepian sungai di kota lain. Warung makan berada di seberang jalan sekitar 20 m tenda-tenda para pembeli makanan yang menyantap hidangan mereka. Karenanya, tidak ada sampah yang dibuang ke Sungai Siak dari hasil aktifitas berjualan makanan. Inilah keunikan pertama yang saya rasakan.
[caption id="attachment_208177" align="aligncenter" width="448" caption="Taman dan cafe di sepanjang Sungai Siak"]
[/caption] [caption id="attachment_208178" align="aligncenter" width="448" caption="Tenda tempat mencicipi makanan"]
[/caption] [caption id="attachment_208180" align="aligncenter" width="448" caption="Warung di seberang jalan dari tenda penikmat makanan"]
[/caption] [caption id="attachment_208184" align="aligncenter" width="448" caption="Ada fasilitas free wifi di kawasan Wisata Kuliner Sungai Siak"]
[/caption]
Keunikan lainnya adalah sepanjang sungai, pedestrian tidak terganggu oleh pedagang dan parkir. Selain itu suasanan taman di pinggiran sungai menjadi suasana santai menikmati riak sungai Siak begitu nyaman. Sambil menyantap makanan, semilir angin sungai yang segar dan hilir mudik perahu dan kapal menjadi suasana tersendiri yang boleh jadi tidak ada di tempat lain.
Sayangnya, kuliner yang dijajakan adalah makanan yang bukan asli setempat. Makanan seperti Bakso, Mie Ayam, Pecel Lele, Kelapa Muda dan Kopi instan sudah banyak ditemukan di tempat lain. Aku mencoba mencari makanan khas daerah setempat namun tidak ditemukan di lokasi yang disebut dengan kawasan Wisata Kuliner ini.
Di kota ini juga kujumpai Istana Siak dan Makam Pahlawan Nasional Sutan Syarif Kasim II yang tepat berada di tepi sungai Siak. Juga komplek istana Siak dengan tebaran bangunan arsitekstur melayu yang unik dana anggun.
[caption id="attachment_208181" align="aligncenter" width="448" caption="Istana Kerajaan Siak"]
[/caption] [caption id="attachment_208182" align="aligncenter" width="448" caption="Makam Pahlawan Nasional Sultan Syarif Kasim II"]
[/caption] [caption id="attachment_208183" align="aligncenter" width="448" caption="Bangunan Balai Sidang para pejabat Kerajaan Siak"]
[/caption]
Waktuku tak banyak. Aku hany sempat menikmati Sungai besar ini hanya sejam. Aku harus segera mengabadikan Jembatan Siak yang anggun itu. Suara riak Sungai Siak menghanyutkan suasana hatiku pada orang-orang yang hidup di dekat Sungai. Ya, masih kutemukan nelayan yang menjaring ikan di tempat ini. Meski tak banyak nelayan beraktifitas, riak Sungai ini tetap membuat warga lokal bergerak perekonomiannya d ibidang lain
Siak, semoga riak-riakmu tak makin menggerus tepian Sungaimu yang makin melebar dan dangkal. Semoga tubuhmu tak makin rusak dan tetap meninggalkan riak merdu menjadi jejak.
Salam lestari!
Semua gambar adalah dokumentasi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H