Lihat ke Halaman Asli

Achmad Siddik Thoha

TERVERIFIKASI

Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Saat Anak Membisikkan Kata Cinta di Telinga Kita

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Aku sayang Abi...

Itulah kata-kata yang sering diucapkan oleh Aisyah, anak ke-4 saya. Dia mengatakan sambil memeluk saya dari belakang dengan erat. Sebuah momen yang selalu membuat saya terharu dan merinding. Terharu karena tiga kata itu selalu membuat saya berkaca dan tidak menyangka mendapat kata indah bak permata. Merinding karena ada beban besar yang saya pikul sebagai seorang Ayah agar membalas pengakuan anak dengan hal yang lebuh baik.  Rasa haru dan kulit yang merinding berbaur menjadi perasaan bahagia yang memuncak dalam hati saya.

Dari empat anak saya, Aisyah memang paling ekspresif mengungkapkan perasaannya. Meski usianya baru tiga tahun namun seringkali kejutan yang mengharukan selalu muncul dari dia. Sementara kakak-kakaknya tidak seekpresif dia.

Sikap ekspresif anak dalam mengungkapkan kasih sayang sangatlah berharga bagi orang tua. Meski cinta dan sayang tidak cukup dinilai dengan kata-kata, namun mengungkapkannya secara verbal sangatlah penting. Banyak orang tua menganggap anaknya tak mungkin tidak sayang padanya meski tak pernah diungkapkan dengan kata-kata.  Dengan mengungkapkan cinta secara verbal, orang tua akan mendapat sebuah wujud cinta yang lebih utuh dari anak.

Saya mendapat pelajaran penting dari ungkapan cinta Aisyah pada saya. Pertama, ungkapan jujur cinta dari Aisyah membuat saya semakin sadar akan kesalahan saya. Aisyah menegur saya agar memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih sebagai Ayah. Kedua, Aisyah mengingatkan agar saya juga melakukan hal yang sama yaitu tidak ragu dan malas mengungkapkan rasa cinta pada istri saya dan juga kakak-kakaknya. Ketiga, Aisyah telah memperkuat ikatan batin saya dengan keluarga terutama saat saya tidak sedang berkumpul bersama mereka. Kata-kata cinta dari Aisyah membentengi saya untuk selalu ingat dengan kemesraan di rumah.

Kini saya benar-benar tidak bersama mereka dalam waktu yang cukup lama. Bisikan Aisyah inilah yang membawa energi cinta pada keluarga kemanapun, kapanpun dan dimanapun saya berada.

Terima kasih Tuhan, telah membisikkan energi cinta lewat lisan mungil Aisyah di telinga hatiku.

*Kapuas, 12 Juni 2012 (Catatn Harian)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline