Lihat ke Halaman Asli

Achmad Siddik Thoha

TERVERIFIKASI

Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Sketsa Warga Kapuas (3:) Bahu Membahu Memadamkan Kebakaran Rumah

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1334755624863220245

[caption id="attachment_175423" align="aligncenter" width="448" caption="Warga Kapuas bersama Tim Pemadam Kebakaran bahu membahu memadamkan kebakaran rumah di Kuala Kapuas (dok. pribadi)"][/caption] Suara sirine menghentikan obrolan saya dengan Pak Sumarjito, Komandan Manggala Agni di Kuala Kapuas Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah. Mangggala Agni adalah Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dalam lingkup struktur Balai Konservasi Sumberdaya Alam Kementerian Kehutanan. Meski tugas pokok dan fungsinya mengendalikan kebakaran di areal Hutan Konservasi, namun pada prakteknya Manggala Agni sangat diandalkan masyarakat untuk memadamkan lahan dan juga perumahan. “Pak,ada kebakaran rumah tuh,” Kata Pak Sumarjito “Berarti pasukan Bapak terjun nih? Balas saya “Iya itu, mereka sudah mau berangkat.” “Saya bisa ikut, Pak?” “Ayo ikut saja, sekalian bantu dokumentasi. Tapi cepat loh, Pak. Biarkan saja laptopnya, saya yang beresin.” Saya langsung mematikan laptop dan membereskan peralatan lain. Tak lupa saya bawa kamera digital dan Global Positioning System (GPS). Saya memiliki kesempatan untuk meliput langsung kebakaran perumahan sekaligus ingin membuktikan ketangguhan pasukan Manggala Agni. Diluar sudah menunggu pasukan Manggala Agni dengan peralatannya. Saya segera naik mobil sambil menjinjing sepatu dan kaos kaki karena tidak ingin berlama-lama ditunggu. Jangan heran, peralatan pemadaman Manggala Agni hanya beberapa selang masing-masing sepanjang 20 m dan pompa air, bukan mobil dengan tangki air yang besar. Justru dengan mobil Hiline bak terbuka dan alat seperti ini, mereka dengan lincah membelah jalanan kota Kuala Kapuas. Bagaimana dengan air? Jangan khawatir, Kuala Kapuas penuh dengan parit berisi air yang tak pernah surut. “Wooooi minggir…, Demikian teriak sopir dan 4 pasukan yang ada di belakang mobil pada pengendara bermotor. Pak Edy, sopir Hiline sangat piawai mengendarai mobil pemadam ini. Dengan kecepatan penuh tanpa rem, mobil melaju menuju Jalan Seroja, Kelurahan Selat Tengah Kecamatan Kuala Kapuas. Lokasi kebakaran hanya 20 m dari kantor Lurah Selat Tengah. [caption id="attachment_175436" align="aligncenter" width="448" caption="Kantor Lurah Selat tengah Kecamatan Selat Kuala Kapuas (dok. pribadi)"]

13347568931376912421

[/caption] Masyarakat menyemut di sekitar lokasi dan ini menyulitkan kendaraan pemadam kebakaran masuk. Untunglah banyak petugas dari Satpol PP dan warga yang membantu kendaraan kami lewat. Disana sudah terlihat beberapa regu pemadam sudah menyemprotkan air ke rumah yang terbakar. Saya melihat masyarakat sangat memperhatikan dan menantikan kehadiran Manggala Agni. Saya mulai yakin dengan cerita sebelum ini tentang mereka. [caption id="attachment_175424" align="aligncenter" width="448" caption="Tim Manggala Agni Menghulur Selang (dok. pribadi)"]

13347557471104019400

[/caption] Setelah memarkir mobil, kami langsung bergerak. Pak Edy langsung menghulur selang yang tadinya digulung. Selang dengan sambungan bercabang sebanyak enam selang (120 m) sudah terpasang. Tim lain menuju parit berisi air. Air parit kotor berlumut tak jadi soal. Selang sudah terpasang dan mesin pompa sudah dihidupkan. [caption id="attachment_175427" align="aligncenter" width="448" caption="Selang cabang (dok. pribadi)"]

1334755861605854737

[/caption] [caption id="attachment_175430" align="aligncenter" width="448" caption="Anggota Manggala Agni turun ke parit untuk menyedot air (dok. pribadi)"]

1334756015324429273

[/caption] “Srrrrrr….” Bunyi air memancar kencang dari selang. Pasukan Manggala Agni langsung bergabung dengan tim lain. [caption id="attachment_175437" align="aligncenter" width="448" caption="Air pun memancar dan siap memadamkan api (dok. pribadi)"]

13347569851931215339

[/caption] Saya langsung mendekat ke lokasi kebakaran. Dengan topi Manggala Agni yang saya pakai, saya bebas bergerak masuk sedekat mungkin ke lokasi kebakaran. Api masih menyala yang menghanguskan lima rumah. Saya tidak sempat mencari informasi penyebab kebakaran ini. Saya larut dalam aksi fenomenal bahu membahunya warga membantu memadamkan api. [caption id="attachment_175438" align="aligncenter" width="448" caption="Menyemprot rumah yang terbakar (dok. pribadi)"]

1334757081269661902

[/caption] [caption id="attachment_175439" align="aligncenter" width="448" caption="Menyempror rumah yang terbakar (dok. pribadi)"]

1334757163102949646

[/caption] Selain Manggala Agni, banyak tim lain yang ikut memabantu memadamkan api. Ada tim Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuala Kapuas, Tim Tagana (Dinas Sosial) dan pasukan pemadam swadaya yang disebut dengan BPK (Barisan Pemadam Kebakaran). Di lokasi kebakaran saya sempat melihat seragam dari BPK Mawar, BPK Anggrek, BPK Al-Abrar dan BPK lain. Menurut anggota Manggala Agni, untuk wilayah kota, banyak BPK yang terbentuk atas dukungan pemeintah. Ketika terjadi kebakaran rumah, banyak tim yang turun. BPK memang hadir untuk saling membantu satu sama lain ketika terjadi kebakaran. [caption id="attachment_175440" align="aligncenter" width="448" caption="Rumah yang hangus terbakar (dok. pribadi)"]

1334757283388851458

[/caption] Tidak hanya BPK, saya juga menyaksikan warga terdekat ada yang membantu menyediakan minuman untuk para pemadam. Ada yang ikut mengatur lalu lintas. Namun ada juga yang hanya menonton dan foto-foto. Sekitar pukul 17.00 WIB (18/04/2012) atau kurang dari satu jam sejak api pertama kali menyala, kebakaran di Jalan Seroja Kuala Kapuas akhirnya padam. Tampak anggota pemadam dari Manggala Agni kelelahan. Mereka hanya sempat minum satu gelas air mineral yang diberikan warga. Itu saja. Lalu kami pulang ke markas di Jalan Patih Rumbi No. 40 Kuala Kapuas. [caption id="attachment_175441" align="aligncenter" width="448" caption="Api berhasil dipadamkan, kini tinggal puing arang yang tersisa (dok. pribadi)"]

13347573751041550922

[/caption] Ada rasa sedih melihat rumah yang luluh lantak dan hangus menjadi arang. Namun ada rasa haru melihat masyarakat dan tim pemadam kebakaran bahu membahu membantu warga menyelamatkan nyawa dan harta mereka. Ini sebuah pesan penting pada saya dan mungkin bagi kita bahwa masing ada jiwa patriotisme anak bangsa ini. Di Kapuas, tanpa pandang suku, agama dan status semua bergerak dengan satu motif, rasa kemanusiaan. [caption id="attachment_175443" align="aligncenter" width="448" caption="Warga yang menyediakan minum untuk pemadam kebakaran (dok. pribadi)"]

1334757490809371883

[/caption] Masih ada jiwa kemanusiaan yang tertanam dan tumbuh subur di masyarakat kita. Saya yakin kemanusiaa ini masih kuat di dalam jiwa bangsa kita. Semoga. Salam saling peduli!



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline