Lihat ke Halaman Asli

Achmad Siddik Thoha

TERVERIFIKASI

Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pohon yang Membuat Lebih Kaya

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Di sebuah desa nampak seorang anak belasan tahun berjalan bersama ayahnya. Mereka berasal dari keluarga kaya. Ayah dan anak ini sudah menghabiskan waktu berkeliling ke berbagai tempat untuk mengajari makna hidup. Namun mereka sepertinya tidak mendapatkan tempat yang memberi kesan yang menghujam dalam hati.


Suatu ketika, mobil mereka berhenti di sebuah desa yang jauh dari keramaian. Mereka tertarik dengan pemandangan alami desa itu. Hamparan ladang dan sawah yang menghijau. Burung berkicau sangat merdu. Dari jauh terlihat perkampungan di tengah sawah yang dikelilingi pepohonan. Mereka sangat tertarik dengan perkampungan yang masih banyak pepohonannya.


Sang Ayah mengajak anak satu-satunya berjalan menuju kampung itu untuk melihat lebih dekat kehidupan masyarakat desa. Mereka melihat-lihat pemandangan dan aktifitas masyarakat tanpa mengganggunya. Ayah dan anak itu sangat menikmati kegiatan ini hingga meninggalkan mobilnya di jalan. Mereka berdua menyusuri jejalanan desa dengan pandangan takjub.


Tibalah mereka di sebuah gubuk di bawah rindangnya pohon yang buah-buahnya sedang ranum. Ayah dan anak ini kemudian duduk melepas lelah sambil menikmati teduhnya naungan pohon dan sejuknya semilir angin sore. Sang Ayah kemudian memulai pembicaraannya.

”Anakku, .apakah kamu senang dengan perjalanan kali ini?”

”Sungguh menakjubkan, Ayah! Baru kali ini aku merasakan perjalanan yang sangat berkesan.” jawab sang anak penuh semangat.

”Apa yang membuatmu sangat terkesan, Nak?” tanya sang Ayah penasaran.

”Pohon-pohon ini dan mereka yang merawatnya, Ayah. Ternyata mereka lebih kaya daripada kita karena memiliki pohon-pohon itu.” anak itu menjawab perlahan.

Ayahnya mengangguk pelan. Ia yakin anaknya punya alasan yang akan membuatnya kagum.

”Coba terangkan alasanmu, Nak. Mengapa mereka lebih kaya?”

Sang anak menghela nafas sejenak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline