Lihat ke Halaman Asli

achmad rifaii

Mahasiswa

Mendalami Surah Al Baqarah ayat 44-45: Sebuah Refleks tentang Konsistensi dan Kesabaran

Diperbarui: 5 Juli 2024   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Surah Al-Baqarah adalah salah satu surah yang paling mendalam dalam Al-Quran, penuh dengan petunjuk dan pelajaran yang relevan bagi kehidupan manusia. Di antara banyak ayat yang mengandung hikmah tersebut, ayat 44 dan 45 memberikan kita nasihat tentang pentingnya konsistensi dalam beragama dan kekuatan kesabaran. Berikut adalah kajian lebih mendalam tentang kedua ayat ini.

Surah Al-Baqarah Ayat 44:

"Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?"

Penjelasan Ayat:

Ayat ini memberikan teguran kepada mereka yang mengajak orang lain berbuat kebaikan namun melupakan kewajiban mereka sendiri. Allah mengecam sikap tidak konsisten ini, terutama bagi mereka yang membaca kitab suci namun tidak mengamalkan ajarannya. Pesan yang ingin disampaikan adalah pentingnya keteladanan pribadi dalam berdakwah. Sebagai umat Muslim, kita harus memastikan bahwa perbuatan kita sejalan dengan apa yang kita nasihatkan kepada orang lain.

Keteladanan merupakan inti dari pengajaran moral dan etika. Nabi Muhammad SAW sendiri dikenal sebagai uswah hasanah (teladan yang baik) karena beliau selalu mengamalkan apa yang beliau sampaikan kepada umatnya. Dengan demikian, ayat ini mengajak kita untuk introspeksi dan memperbaiki diri sebelum menyuruh orang lain untuk melakukan kebaikan.

Surah Al-Baqarah Ayat 45:

"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk."

Penjelasan Ayat:

Ayat ini memberikan kita dua alat utama untuk menghadapi segala tantangan hidup: sabar dan shalat. Kesabaran adalah kemampuan untuk tetap teguh dan tenang dalam menghadapi cobaan dan kesulitan. Shalat, di sisi lain, adalah sarana kita berkomunikasi dengan Allah, memohon pertolongan dan petunjuk-Nya.

Namun, ayat ini juga mengakui bahwa mempraktikkan sabar dan shalat bukanlah hal yang mudah. Hal ini terutama berat bagi mereka yang tidak khusyuk, yaitu mereka yang tidak benar-benar fokus dan sadar dalam ibadah mereka. Khusyuk dalam shalat berarti menghadirkan hati dan pikiran sepenuhnya kepada Allah, memahami setiap bacaan dan gerakan yang dilakukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline