Lihat ke Halaman Asli

IHSG 4935, Investor Kuat?

Diperbarui: 12 Maret 2020   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.antaranews.com

IHSG sudah terjun di bawah 5000, berdasarkan pengamatan pribadi, meskipun belum separah tahun 2008 akibat imbas ekonomi Amerika. Para ekonom Indonesia mulai meramalkan adanya resesi ekonomi global. 

Perdagangan lintas negara banyak yang dihentikan dikarenakan cepatnya virus Corona menyebar.  Contoh Negara Arab Saudi yang dengan ekstrimnya menghentikan umroh, dan bisa dibayangkan berapa ratus triliun kerugian ekonomi.

Indonesia sempat dituduh menyembunyikan pemberitaan tentang virus Corona oleh global oleh Negara-negara tetangga. Indonesia dituduh menyembunyikan pemberitaan dan korban virus Corona yang pada awal Februari 2020 agar tidak berpengaruh pada sektor investasi dan pariwisata. 

Tuduhan yang tak memiliki dasar ini akhirnya dijawab pada awal Maret 2020 dengan ditemukan 2 orang warga Indonesia tertular virus Corona. Sejak berita ini dikeluarkan sangat berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia, khususnya iklim investasi.

 Sudah sebulan lebih sejak berita tentang Corona berpengaruh terhadap iklim invetasi di Indonesia. Kian hari semenjak pemberitaan di Wuhan IHSG sudah menunjukkan downtrend sampai ditemukannya laporan korban virus Corona di Indonesia. 

IHSG mencapai titik terendah di angka 4.935  (Kamis, 12 Maret 2020 09.20 WIB) sejak 3 tahun terakhir. Serupa dan sama Indeks harga saham dunia sampat saat ini masih menunjukkan warna merah.

 Harga-harga saham anjlok dari mulai dari saham bluechip apalagi yang emiten yang memiliki fundamental kurang baik. Dampak dari virus membuat para investor menarik dana, ratusan triliun hilang. Banyak investor merugi dan melakukan cutloss pada saham mereka. Korban IHSG masih berjatuhan seiring virus Corona yang masih hangat-hangatnya.

Dengan adanya kejadian ini BEI mengambil beberapa tindakan untuk melindungi investor. Salah satunya  apabila terjadi penurunan IHSG lebih dari 10%, maka perdagangan akan di stop untuk sementara secara otomatis (trading halt). 

BEI berupaya mengintervensi perdagangan  untuk mengamankan investasi di Indonesia. Kebijakan lainnya yang dirasa bermanfaat adalah pelarangan short selling. Investor kakap yang memanfaat short selling dihentikan oleh BEI untuk mencegah IHSG lebih terjun bebas.

Tidak hanya BEI yang berupaya menjaga investasi, Menteri BUMN Erick Thohir memerintahkan BUMN untuk melakukan buyback saham. Buyback diberlakukan untuk menjaga harga saham emiten BUMN tetap stabil. H

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline