Lihat ke Halaman Asli

Achmad Saifullah Syahid

TERVERIFIKASI

Penulis

Puisi: Sedetik Saja

Diperbarui: 1 Januari 2023   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: (PEXELS.COM)

Ini malam batal hening. Riuh isi kepala  hendak meledak. Ada juga bayangan wajahmu melintas-lintas depan mata. Bertingkah antara ada dan tiada.

Serabut asap wajahmu meliuk melambai. Mata sayup tulang sendi lunglai. Nafas tinggal separuh. Sedemikian tega engkau menyodorkan nikmat yang sengsara.

Sedetik saja, sedetik saja, suaramu menempel di telinga. Entah berbisik entah mendesah: hujan badai porak poranda. Jiwa basah sukma gelisah. Setan-setan bersorak.

Apa maumu!
Jangan berjubah misteri jika adamu hadir begitu nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline